Surabaya, IDN Times - PWNU Jawa Timur (Jatim) menginstruksikan kadernya termasuk perguruan pencak silat Pagar Nusa, Banser dan Ansor menjadi benteng bagi para kiai NU. Bahkan, mereka diizinkan menggunakan kekuatan jika ada upaya pengagalan dakwah kiai NU.
"Kami punya hak gunakan kekuatan menjaga kiai kita dalam mengamankan dakwah. Apapun caranya akan kita amankan," ujar Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib saat konferensi pers di kantornya, Kamis (5/12).
Pernyataan tersebut merupakan buntut panjang kasus Akhmad Muwafiq. Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq ini dinilai sebagian masyarakat menghina Nabi Muhammad pada saat dakwah di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Namun, PWNU Jatim menilai perkara tersebut sudah selesai. Karena Gus Muwafiq telah meminta maaf.
"Sudah selesai karena sudah klarifikasi," kata Abdussalam.
Apabila ada pihak melanjutkan ke ranah hukum, lanjut Abdussalam, PWNU menghormatinya. Asalkan sesuai koridor hukum yang berlaku. Ia mengingatkan, agar tidak ada upaya melanggar hukum.
"Seperti upaya pengadangan pengajian Gus Muwafiq," lanjutnya.
Jika penghadangan itu terjadi, PWNU Jatim menginstruksikan semua kader pasang badan dan wajib melawan. Kini PWNU meminta, Banser, Ansor dan Pagar Nusa siaga serta koordinasi.
"Bentuk pasukan inti korps pengawal kiai. Tapi tetap koordinasi dengan pihak aparat," tegas Pengasuh Pondok Pesantresn Denanyar, Jombang ini.
Korps pengawal kiai ini juga mendapat hak melawan apabila respons aparat kurang cepat. Namun, perlawanan tersebut harus mendapat restu dulu dari kiai struktural dan kultural di sekitarnya.
"Maka kami tetap menjaga akhalqul karimah untuk menjaga keutuhan sebagai bangsa," pungkas Abdussalam.