Banjir Lahar Dingin Susulan, Belasan Rumah di Lumajang Rusak Parah

- Banjir lahar dingin terjadi di Desa Jugosari, Kabupaten Lumajang, merusak 15 rumah dan satu masjid.
- Sebanyak 395 warga Desa Jugosari mengungsi akibat banjir lahar dingin, dengan evakuasi dan bantuan makanan dari BPBD.
- Gunung Semeru masih erupsi, masyarakat diimbau menjauhi Besuk Kobokan karena aliran lahar dingin menuju ke arah tenggara.
Lumajang, IDN Times - Banjir lahar dingin kembali mengintai warga Kabupaten Lumajang. Lahar dingin mengalir sejak Sabtu (6/12/2025) sampai Minggu (7/12/2025) di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Belasan rumah dilaporkan rusak parah, dan ratusan warga terpaksa mengungsi.
1. BPBD Kabupaten Malang melaporkan sebanyak 15 rumah menjadi korban banjir lahar dingin susulan

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Isnugroho melaporkan jika sebanyak 15 rumah menjadi korban akibat banjir lahar dingin susulan di Desa Jugosari. Ketinggian material lahar dingin yang menenggelamkan rumah-rumah warga mencapai 4 meter. "Dampak pada 15 rumah ini ada di Dusun Sumberlangsep semua. Tidak hanya rumah, satu buah masjid juga mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (8/12/2025).
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pasalnya warga berhasil mengungsi tepat waktu dengan naik ke wilayah dataran tinggi. Tapi ratusan warga harus mengungsi karena masih rawan terjadi banjir lahar dingin susulan.
2. Sebanyak 395 warga Desa Jugosari mengungsi akibat banjir lahar dingin

Isnugroho melaporkan jika jumlah warga di Desa Jugosari sebanyak 512 jiwa atau 138 kertu keluarga (KK), sebanyak 395 diantaranya terpaksa mengungsi akibat banjir lahar dingin. Para pengungsi ini terbagi di 3 pos pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD Kabupaten Lumajang.
"Sementara untuk warga yang masih terisolasi di Dusun Sumberlangsep, kita terus berikan bantuan berupa makanan dan pakaian. Kita juga upayakan evakuasi untuk yang masih terjebak di dataran tinggi," ujarnya.
3. Gunung Semeru masih terus erupsi, warga diimbau jauhi Besuk Kobokan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga melaporkan kalau Gunung Semeru masih terpantau mengalami erupsi pada hari ini pukul 07.22 WIB. Tinggi kolom abu juga terpantau mencapai ketinggian 900 meter di atas puncak atau dalam ketinggian letusan mencapai 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl). Erupsi juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum milimeter dan durasi 121 detik.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menjauh dari daerah aliran lahar dingin seperti Besuk Kobokan karena aliran lahar dingin menuju ke arah tenggara sejauh 13 kilometer. Masyarakat diimbau menjauhi minimal 500 meter dari aliran sungai Besuk Kobokan dan menjauh dengan radius 17 kilometer dari puncak Gunung Semeru.


















