Senin Pagi, Semeru Kembali Erupsi Kolom Abu 1.500 meter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lumajang, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementrian ESDM merilis aktivitas Gunung Semeru terbaru. Pada pukul 05:56 WIB Gunung Semeru kembali memuntahkan abu vulkanik dengan tinggi kolom 1500 meter di atas puncak, atau 5176 Mdpl.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 433 detik," ujar petugas PVMBG, Yuda Prinardita Pura melalui laporan tertulis, Senin (20/12/2021).
1. Level siaga
Sebelumnya, PVMB merilis peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat ke level III siaga, dari sebelumnya level II waspada pada Jumat (17/12/2021).
Sementara itu, dari hasil pengamatan PVMBG secara berkala 6 jam sekali, pada pukul 00.00-06.00 WIB, Senin 20 Desember, juga tercatat 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 30-45 detik.
Selain itu, juga tercacat terjadi 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm lama gempa 70 detik dan 1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 mm, lama gempa 3840 detik.
Baca Juga: PVMBG Minta Aktivitas di Wilayah Tenggara Semeru Dihentikan
2. Tidak di kawasan Besuk Kobokan
Atas peristiwa tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sisi tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak pusat erupsi.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelasnya.
Baca Juga: Erupsi Semeru Berdampak Besar, Bupati Lumajang: Kami Butuh EWS
3. Potensi lontaran batu pijar
Selain itu, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah-puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
"Dan mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," terangnya.