Pernah Alami Gangguan Jiwa, Pria Bojonegoro Nekat Gantung Diri

Bojonegoro, IDN Times - Diduga memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa, seorang pria berinisial IS (43), Warga Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung, Rabu (19/1/2022) pagi. Pria malang tersebut ditemukan tewas gantung diri menggunakan sebuah selang plastik pompa diesel yang diikatkan pada pohon mangga milik Suwarlik warga setempat.
1. Temuan mayat tersebut kemudian dilaporkan kepada masyarakat setempat
Kapolsek Kedungadem, Iptu Fatkur Rahman saat dihubungi membenarkan peristiwa tersebut, korban pertama kali ditemukan oleh Sumadi dan Sumani pada pukul 06.30 Wib. Keduanya, kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke pada para warga.
"Iya mas tadi pagi, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri mengunakan selang plastik pompa diesel berwarna biru," kata Fatkur, kepada IDN Times.
2. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban
Polisi, yang menerima laporan dari masyarakat, lanjut Fathur, kemudian mendatangi lokasi kejadian. Mereka langsung mengevakuasi jasad korban serta membawanya ke rumah duka. Dari hasil pemeriksaan medis. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Kami beserta pihak Puskesmas dan perangkat desa kemudian mengevakuasi korban. Dari hasil pemeriksaan medis kami tidak menemukan penganiayaan, korban murni meninggal dunia karena gantung diri," jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri, N Sempat Curhat pada LBH Soal Paksaan Aborsi
3. Pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi jenazah korban
Sementara menurut keterangan pihak keluarga, korban sudah meninggalkan rumah sejak Selasa (18/1/2022), sekira jam 23.00 Wib. Selain itu, semasa hidupnya, korban juga pernah memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa. Hal ini dibuktikan dengan surat hasil berobat yang dikeluarkan oleh rumah sakit jiwa Menur Surabaya.
"Dari keterangan Partini istri korban. Korban ini pernah mengidap penyakit gangguan jiwa dan keluarga korban juga tidak berkenan dilakukan autopsi. Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk segera dikebumikan," pungkasnya.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454
Baca Juga: Tulungagung 2021: Bunuh Diri karena Pinjol hingga Kucing Dicekoki Ciu