Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persen

2024 Lamongan bebas Stunting

Lamongan, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menargetkan, tahun 2024 jumlah penderita stunting di Indonesia bisa turun menjadi 20 persen. Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

Saat ini, jumlah penderita stunting di Indonesia cenderung menurun setiap tahunnyatah. Tahun 2014 lalu, stunting mencapai angka 37 persen, sedangkan 2018 turun menjadi 30,7 persen.

"Target ibu Menteri Kesehatan Stunting di Indonesia 2024 turun menjadi 20 persen secara nasional," kata Direktur Kesehatan Lingkunga Kemenkes RI, Imran Agus Nurali, di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Selasa (19/2).

Baca Juga: Dihantam Truk Trailer, Pria Asal Lamongan Tewas Saat Ngopi

1. Lamongan menjadi awal gerakan pencegahan stunting

Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persenIDN Times/ Imron

Untuk itu, dengan launching Percepatan Pencegahan Stunting Terintergrasi Melalui 1000 HKP, STBM Pilar, dan Germas di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan diharapkan menjadi awal penggerak penanganan penderita Stunting di wilayah kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur.

"Kami minta Kabupaten Lamongan nantinya menjadi kabupaten yang mempelopori pencegahan stunting di setiap kabupaten/kota di Jatim," tandasnya.

2. Penderita stunting terbanyak berada di Aceh dan Papua

Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persenIDN Times/ Imron

Agus menuturkan, jumlah penderita stunting di Indonesia terbanyak berada di wilayah Aceh dan Papua. Untuk faktor penyebabnya, selain faktor keturunan adalah kurangnya gizi pada balita.

"Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun," jelas Agus.

3. Pola hidup sehat harus selalu dijaga

Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persenIDN Times/ Imron

Agus menerangkan, untuk mengantisipasi terjadinya stunting di Indonesia, ada beberapa faktor yang perlu dilakukan oleh masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan gizi kepada ibu hamil dan balita, pemerintah juga perlu memberikan edukasi tentang stunting.

"Banyak hal yang perlu diperhatikan dan faktor yang menyebabkan terjadinya stunting, adalah kurangnya akses air bersih dan sanitasi, masih kurangnya makanan bergizi karena tergolong mahal dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan postnatal (setelah melahirkan)," tegasnya.

4. Lamongan sudah turun 14,4 persen

Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persenIDN Times/ Imron

Sementara itu., Bupati Lamongan, Fadeli, mengaku jika kasus stunting di wilayah Lamongan saat ini sudah mencapai angka 14,4 persen. Angka ini jauh di bawah target pemerintah pusat yang 20 persen di tahun 2024 mendatang.

Jika pencegahan stunting terus dilakukan oleh pemerintah daerah maka dipastikan tahun 2024 nanti Lamongan akan terbebas dari Stunting. "Kalau targetnya Pemerintah Pusat atau Kementerian Kesehatan 20 persen di 2024 nanti, kami justru sudah turun 14,4 persen. Kami targetkan 2024 Lamongan terbebas dari Stunting," kata orang nomor satu di Lamongan ini.

5. Petugas Puskesmas diminta jemput bola

Bupati Fadeli: Kasus Stunting di Lamongan Sudah 14,4 persenIDN Times/ Imron

Penurunan stunting di Lamongan ini bukan tanpa alasan. Masalah kesehatan di Lamongan adalah prioritas utama yang terus digenjot oleh Bupati dua periode ini.

Fadeli mengaku, saat ini pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas diminta untuk terus menjeput bola turun ke lapangan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kesehatan.

"Pencapaian penurunan ini adalah program kesehatan secara berkelanjutan, kita harapkan program yang sudah berjalan dengan baik ini terus dipertahankan," pungkas Fadeli.

Baca Juga: LA Grosir, Rumah UMKM Penopang Ritel Modern di Lamongan

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya