Mantan Jubir Prabowo-Sandi Mendeklarasikan Diri Ikut Pilwali Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Bursa Pilwali Surabaya 2020 mulai ramai dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional. Hal itu terbukti saat mantan juru bicara (jubir) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada kontestasi Pemilihan Presiden 2019 lalu, Gamal Albinsaid mendeklarasikan diri sebagai calon wali kota (cawali) Surabaya. Ia mengklaim diri sebagai wakil dari kalangan millennials.
1. Baru saja memutuskan kesediaan maju sebagai cawali
Gamal mengatakan bahwa keinginannya untuk maju di kontestasi Pilwali Surabaya 2020 baru saja muncul beberapa minggu terakhir. Banyak tokoh yang telah memintanya untuk turut masuk dalam bursa cawali. Namun, Gamal baru memantapkan diri pada akhir November 2019.
"Saya sebulan lalu gak ada pikiran untuk mau. Setiap diminta saya bilang no, no, no. Tapi akhirnya banyak yang meminta dan saya istikharah," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Minggu (1/12).
2. Menyebut diri mewakili suara masyarakat
Mendengar alasan-alasan yang diberikan, Gamal pun berubah pikiran. Ia menambahkan, banyak yang menginginkan sosok pemimpin pengganti Tri Rismaharini yang sama-sama berprestasi. Beberapa kalangan terutama relawan Prabowo-Sandi merasa belum terwakili oleh sosok-sosok yang telah mendeklarasikan diri sebagai cawali hingga saat ini.
"Jadi saya putuskan untuk maju. Ini bukan kemauan saya, tapi permintaan masyarakat. Saya tidak ada kepentingan politik sama sekali di sini," tuturnya.
Baca Juga: Maju Pilwali Surabaya, Sholeh-Taufik akan Kumpulkan 200 Ribu KTP
3. Maju sebagai wakil millennials
Selain itu, Gamal yang berusia 30 tahun merasa bertanggung jawab sebagai perwakilan millennials untuk meramaikan perpolitikan Surabaya. Ia ingin menyalurkan suara rakyat Surabaya, utamanya para millennials yang masih berkutat pada masalah harga bahan pokok dan kurangnya lapangan pekerjaan.
"Ini sudah saatnya millennials untuk maju. Saya yang akan mengawali pergerakan millennials di kontestasi ini," jelasnya.
4. Ingin ciptakan konsep politik hemat biaya
Lelaki kelahiran Malang itu juga ingin menciptakan konsep perpolitikan yang baru di Kota Pahlawan. Konsep perpolitikan yang ia maksud adalah politik yang hemat biaya. Ia memanfaatkan pendekatan kewirausahaan dan sosial untuk mendapatkan suara dari masyarakat.
"Bagaimana kami lebih berorientasi mengembangkan berbagai inovasi untuk memberikan dampak bagi masyarkat," pungkasnya.
Baca Juga: PKB Jatim Akui Siapkan Hanif Dzakiri untuk Pilwali Surabaya