Jaga Aksi Omnibus Law Susulan, 3.129 Personel Gabungan Diterjunkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sejumlah aksi susulan penolakan omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dikabarkan akan berlangsung di Kota Surabaya, Selasa (13/10/2020). Namun, kali ini aksi yang dilakukan tidak terfokus di satu titik, melainkan tersebar di beberapa tempat berdasarkan perusahaan masing-masing yang digugat. Oleh sebab itu,, aparat keamanan pun menyiagakan pasukannya.
1. 3.129 personel gabungan diturunkan
Kassubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar menyebutkan, pihaknya menyiapkan 3.129 personel gabungan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa di Kota Surabaya pada Selasa (13/10/2020). Para personel keamanan ini sudah bersiaga sejak pagi untuk mengawal massa aksi sejak di jalanan.
"Personel yang mengamankan jalannya kegiatan penyampaian pendapat di muka umum sebanyak 3.129 personel," ujar Akhyar melalui pesan teksnya, Selasa (13/10/2020).
2. Terdapat tiga titik aksi versi polisi
Lebih lanjut, Akhyar mendata setidaknya terdapat tiga titik demonstrasi dalam aksi susulan ini. Tiga titik tersebut tak berbeda dengan titik sebelumnya yaitu di Gedung Negara Grahadi, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, dan Kantor Gubernur Jatim.
"Hari ini pengamanan di 3 titik diantaranya Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, dan di Kantor DPRD TK I Jatim," tuturnya.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Dua Aliansi Mahasiswa di Tulungagung Turun ke Jalan
3. Broadcast message terkait aksi menyebar di sejumlah grup WhatsApp
Beberapa broadcast message yang diterima IDN Times menyebutkan, aksi demonstrasi hari ini berlangsung di PT SPIL, beberapa perbankan, dan Grahadi. Di Grahadi, pesan yang tertulis menyebut jika penanggung jawab aksi adalah Andie Peci. Namun melalui akun Twitternya, Andie Peci membantah mengoordinir demonstrasi.
"Informasi yang beredar bahkan masuk list kepolisian itu tidak benar. Saya tidak ada agenda aksi di Grahadi," tegasnya di Twitter.
Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law di Banyuwangi, Dua Pelajar Ditangkap