Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hindari Demo Rusuh Berulang, Risma Minta Orangtua Kontrol Anaknya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berharap agar kerusuhan hingga berujung pengerusakan pada aksi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) tidak terulang kembali di Kota Surabaya. Ia menilai bahwa kerusuhan tersebut bisa berakibat buruk pada perekonomian Kota Surabaya.

1. Perekonomian kota dipengaruhi situasi kota

Aksi menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Risma mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah berusaha untuk membangun Kota Surabaya agar bisa menjadi seperti kota yang maju, tenang, dan aman. Jika kerusuhan terjadi hingga mengganggu kondusifitas kota, maka investor atau wisatawan tidak akan melirik Kota Surabaya sehingga perekonomian di Kota Surabaya bisa terganggu.

"Kami, Pemkot Surabaya bekerja keras bagaimana membangun kota ini agar bisa dinikmati. Bahkan, juga menjadi tujuan investasi, sehingga perekonomian bisa berjalan yang akhirnya dapat membuka untuk kesempatan kerja," ujar Risma Senin (12/10/2020).

2. Kerusuhan bisa berpengaruh buruk pada perekonomian kota

Suasana demo menolak Omnibus Law di Gedung Grahadi, Kamis (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Ia pun berharap kerusuhan seperti Kamis lalu tidak terulang kembali di Kota Surabaya. Pasalnya saat ini Pemkot Surabaya sudah kesulitan berusaha untuk mengembalikan kondisi perekonomian seperti semula. Ditambah lagi kerusuhan tersebut disertai pengerusakan sejumlah fasilitas publik yang akhirnya membuat Pemkot harus mengeluarkan dana tambahan untuk perbaikan.

"Kita ingin masyarakat bisa bekerja secara normal. Apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Sayang biaya yang cukup besar yang sudah dikeluarkan untuk menangani pandemi ini kemudian sia-sia karena kita tidak menjaga kedisiplinan protokol kesehatan," tuturnya.

3. Harap Kampung Wani Jogo Suroboyo juga bisa jaga warganya

humas.surabaya.go.id

Untuk mencegah hal serupa terjadi, Risma pun meminta agar Kampung Wani Jogo Suroboyo selain mengontrol masalah COVID-19 juga membantu menjaga kondusifitas warganya. Sebagai lingkungan terkecil di masyarakat, tokoh kampung diharapkan bisa mempengaruhi agar tidak ada warganya yang hendak berbuat kerusuhan lagi.

"Saya berharap kita bisa bekerja dan berusaha dengan normal kembali. Mari kita berjuang agar kota kita tetap kondusif, tetap terjaga dengan baik," ungkapnya.

4. Minta orangtua mengontrol anaknya

Aksi tolak Omnibus Law di Gedung Negara Grahadi, Kamis, (8/10/2020) yang berlangsung ricuh. IDN Times/Fitria Madia

Selain itu, ia juga meminta agar para orangtua dapat mengontrol anak mereka. Jangan sampai mereka terpengaruh lingkungan untuk berbuat rusuh dan mengganggu kondusivitas kota. Hal ini dikarenakan pelaku pengerusakan pada demonstrasi lalu didominasi oleh remaja, bukan orang dewasa. 

"Sayang sekali kalau terjadi sesuatu kepada anak-anak kita. Saya berharap kita tidak terpancing dengan isu-isu yang negatif, isu-isu yang membuat perpecahan di antara kita. Mereka semua juga anak saya. Karena itu saya titip kepada bapak ibu sekalian untuk di-cek keberadaan putri-putri panjenengan (anda) semuanya,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us