Tol Trans Madura Abu-abu, Reaktivasi Rel Jadi Solusi?

Infrastruktur jadi kendala kemajuan Madura

Sumenep, IDN Times - Tol Trans Madura masih abu-abu. Sementara kepala-kepala daerah di Pulau Garam sambat kalau infrastruktur menjadi salah satu penyebab kurang terdistribusinya komoditas di Madura. Seperti halnya di Sumenep.

Merujuk kebutuhan infratsruktur berupa akses jalan, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mendesak pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta api atau reaktivasi rel kereta di Pulau Madura. Menurut dia, reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Pulau Madura.

Fauzi membeberkan, Madura kaya akan komoditas garam, termasuk gula, jagung dan daging sapi. Kayanya potensi ini membuat Madura bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan. Namun, infrastruktur untuk menopang hal tersebut belum banyak difasilitasi.

"Dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura,” ujarnya, Minggu (29/1/2023).

Fauzi mengaku telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo terkait permintaan reaktivasi jalur kereta. Dia juga mengajak kepala daerah lain di Madura yakni Bupati Bangkalan, Sampang, Pamekasan untuk bersama-sama mengingatkan kepada pemerintah pusat ihwal pentingnya reaktivitas jalur kereta.

“Jangan lupa, komoditas-komoditas seperti garam dan gula selama ini banyak didapat melalui importasi. Miliaran dolar yang harus dibayarkan. Jadi, kenapa tidak mengandalkan Madura yang kaya akan potensinya,” imbau Fauzi.

Menurut Fauzi, Presiden Jokowi dalam lampiran Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, turut menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal, Bangkalan hingga Kalianget, Sumenep.

Dalam lampiran perpres juga tertera nilai estimasi investasi yang dibutuhkan, mencapai Rp3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya, juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART), menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya dengan estimasi investasi Rp3,59 triliun.

“Saatnya warga Madura, ulama, tokoh masyarakat, kepala daerah se-Madura, Gubernur Jawa Timur, serta pemerintah pusat solid mengawal terealisasinya agenda konektivitas Madura, demi kemajuan bersama,” pungkas dia.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya