Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol Plastik

Sebuah lorong keresahan pencemaran lingkungan

Gresik, IDN Times - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) membuat lorong botol plastik sepanjang 12 meter di tanah kosong kawasan Wringinanom, Gresik. Dalam pembuatan instalasi ini, mereka membutuhkan sebanyak 3.544 botol plastik.

1. Instalasi plastik dibangun karena prihatin

Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol PlastikLorong botol plastik di Wringinanom, Gresik. Dok. Ecoton.

Direktur Ecoton, Prigi Arishandi mengatakan, lorong botol plastik ini dibangun karena prihatin dengan kesadaran warga yang tetap buang sampah plastik ke sungai. Ditambah lagi, pemerintah yang enggan menyediakan sarana pengolahan sampah.

"Ecoton lakukan Edukasi bahaya sampah plastik sekali pakai melalui Pameran Instalasi sampah plastik. Pameran museum plastik 3F (Fish Fersus Flastik) berbahan plastik yang dipungut team ekspedisi sungai nusantara dalam operasi pohon plastik," ujarnya tertulis.

Baca Juga: Duh! Mangrove Surabaya Dipenuhi Sampah Plastik

2. Ada juga menara, pohon hingga jaring sampah plastik

Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol PlastikLorong botol plastik di Wringinanom, Gresik. Dok. Ecoton.

Tak hanya lorong plastik, dalam pameran ini Ecoton juga membangun tiga instalasi plastik lainnya. Antara lain, menara tas kresek setinggi 6 meter, pohon plastik dan jaring popok sepanjang 8 meter yang dipenuhi sampah popok dan gelas plastik.

"Pameran ini bertujuan edukasi untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai yang banyak mengotori sungai-sungai Indonesia," tegas Prigi.

3. Ajak masyarakat kurangi penggunaan plastik sekali pakai

Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol PlastikLorong botol plastik di Wringinanom, Gresik. Dok. Ecoton.

Sementara itu, Koordinator Pameran Museum Plastik 3F, Firly Mas’ulatul menyampaikan keresahannya mengenai kondisi pencemaran sampah plastik di sungai Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Gresik. Dia melihat banyak masyarakat yang seenaknya membuang sampah ke aliran Sungai Brantas.

"Ada seribu lebih lokasi timbunan sampah di sepanjang Brantas, 55 persen berupa sampah plastik sekali pakai yang akan terpecah menjadi mikroplastik” ungkap dia.

Banyaknya sampah itu bisa dipakai untuk membangun empat instalasi plastik. Sampah plastik itu dipungut dari Kali Brantas di Jombang, Kali Wonokromo di Surabaya, Kali Marmoyo di Mojokerto, Kali Pelayaran di Sidoarjo. Ecoton pun mengajak masyarakat untuk mengurangi pemakaian botol air minum mineral, sachet, tas kresek, sedotan, popok dan styrofoam.

Baca Juga: Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi Mikroplastik

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya