Jatuh Bangun Holili, Tukang Becak yang Akhirnya Naik Haji

Daftar haji bersama istri tahun 2011, tapi istri meninggal

Surabaya, IDN Times - Impian seorang tukang becak asal Sampang, Holili Addrae Sae (60) terwujud. Tahun ini, dia dipastikan akan pergi ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Di balik terwujudnya impian Holili, ada banyak kisah.

1. Daftar haji bersama istri tahun 2011 tapi istri meninggal

Jatuh Bangun Holili, Tukang Becak yang Akhirnya Naik HajiTukang becak asal Sampang, Holili (60) akhirnya pergi ibadah haji. Dok. PPIH Embarkasi Surabaya.

Warga Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang ini mengaku bersama istrinya, Busideh mendaftar sebagai Calon Jemaah Haji (CJH) pada tahun 2011. Namun Tuhan berkehendak lain. Sang istri terlebih dahulu tutup usia alias wafat.

"Kami hanya bekerja keras memeras keringat mengayuh becak setiap hari, tapi almarhum istri saya yang begitu telaten menyisihkan sedikit demi sedikit uang sisa dari kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya saat di Asrama Haji Surabaya, Kamis (16/6/2022).

Dalam sehari, Holili biasanya hanya membawa pulang uang Rp30-Rp50 ribu. Nah, untuk mewujudkan impian pergi ke Tanah Suci, Holili mencari tambahan. "Karena penghasilan tidak menentu, saya juga bekerja sebagai kuli ikan dengan penghasilan yang tak seberapa," kata dia.

"Istri saya rajin menabung mengumpulkan, dan dibelikan beberapa gram emas,” dia menambahkan.

2. Bisa haji karena dapat arisan dan jual emas

Jatuh Bangun Holili, Tukang Becak yang Akhirnya Naik HajiTukang becak asal Sampang, Holili (60) akhirnya pergi ibadah haji. Dok. PPIH Embarkasi Surabaya.

Tiba di satu waktu, Holili dan istrinya mendapatkan rezeki arisan dan memutuskan untuk menjual semua barang-barang yang selama ini telah dikumpulkan untuk biaya pendaftaran haji. Mulanya sempat ragu, namun sang istri kembali menguatkan dan meyakinkan.

“Saya dapat arisan dan ayo emas ini jual. Ayo daftar haji, tidak apa dengan niat, insyaAllah siapa tahu Allah mengasihani dan Allah cukupkan,” papar Holili mengenang ucapan mendiang istrinya.

“Istri saya meninggal beberapa bulan sebelum penatapan, tahun 2020 dikonfirmasi berangkat, tapi karena pandemi jadi ditunda, dan alhamdulillah bisa berangkat tahun ini. Meski istri saya sudah meninggal, tapi niat saya tetap haji bersama istri,” dia menambahkan.

Baca Juga: Meninggal Saat Ibadah Haji, Jemaah Asal Lamongan Dimakamkan di Madinah

3. Ngaku tak pegang uang sama sekali sebelum berhaji

Jatuh Bangun Holili, Tukang Becak yang Akhirnya Naik HajiTukang becak asal Sampang, Holili (60) akhirnya pergi ibadah haji. Dok. PPIH Embarkasi Surabaya.

Sepeninggal istrinya, Holili sempat menawarkan kedua anaknya untuk mengganti kursi haji sang istri. Akan tetapi keduanya menolak dan Holili memilih mengambil tabungan haji sang istri untuk dipergunakan sebagai biaya menghajikan mendiang istrinya di tanah suci.

“Uang tabungannya sampai saat ini masih utuh, saya titipkan agar tidak saya pergunakan. Uang itu untuk haji badal istri saya karena di Tanah Suci harus bayar orang untuk menghajikan. Mohon doa semoga saya dan istri dijadikan haji mabrur,” harapnya.

Di tengah kebahagiaan yang dirasakan, Holili  mengaku sedih dan bingung. Karena tidak memiliki sepersen pun uang untuk bekal ke Tanah Suci. Dia rencananya berangkat hari ini. Dia pun tidak bisa mendaftar ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di Sampang.

“Saya sudah tidak punya tabungan lagi, apalagi buat bekal untuk ikut jadi rombongan KBIH saja tidak mampu membayar “ terang Holili.

Keberuntungan kembali menghampiri Holili, salah satu KBIH di Sampang tergerak hatinya dan mengajak Holili bergabung dengan KBIH-nya tanpa dipungut biaya apapun.

Baca Juga: Kisah Penjual Karak Asal Pasuruan Naik Haji

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya