Atasi Banjir Tahunan di Pasuruan, Pemprov Gandeng Belanda

Mulai panggil masyarakat untuk ikut partisipasi

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan bahwa penanganan dan pengendalian banjir di Sungai Welang, Pasuruan akan segera dimulai dengan menggandeng Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso AidEnvironment. Dinas PU SDA Jatim bersama konsultan dari Belanda tersebut menggelar pertemuan.

Dalam pertemuan ini, pemerintah, mengundang perwakilan masyarakat di bantaran daerah aliran Sungai Welang, dan juga dari para akademisi. Team Leader Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso AidEnvironment Victor Coenen mengatakan, rencananya ada beberapa hal yang akan dilakukan.

"Jadi kick off ini adalah awalan untuk menguatkan perencanaan pengendalian banjir di Sungai Welang. Karena kita ingin penanganannya adalah dengan cara-cara berbasis alam dengan paritispasi kuat dari masyarakat," ujarnya.

Opsi penanganan dengan berbasis alam ini sengaja dipilih agar pengendalian ini berlangsung secara berkelanjutan. Seperti misalnya dengan melakukan replanting atau penanaman pohon di sepanjang bantaran Sungai Welang, melakukan pemilahan dan pemisahan sampah.

Tidak hanya itu opsi dalam pengendalian banjir yang juga adalah pengalihan aliran sungai seperti membuat sudetan sungai Welang. Namun hal ini masih akan dibahas dengan melibatkan masyarakat, komunitas dan juga akademisi.

"Jadi masyarakat kita libatkan sejak perencanaan. Sehingga saat program ini berjalan mereka bisa memiliki tanggung jawab untuk ambil bagian dalam melakukan pengendalian banjir," kata Victor.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan salah satu lokasi yang dijadikan sentra utama perhatian juga adalah kawasan Sidogiri Pasuruan. Sebab area tersebut menjadi lokasi terdampak banjir tahunan yang cukup banjir. 

"Persiapan ini kita targetkan satu bulan. Sehingga bulan depan sudah ada pilot project yang akan kita pilih untuk dilakukan bersama. Dan pilot ini kita targetkan bisa direplikasi di wilayah lain," tegasnya.

Victor melanjutkan, kerja sama antara Belanda dalam Pemprov Jatim dalam pengendalian banjir ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun berakhir. Saat ini sudah memasuki tahap dua, ia optimis akan ada dampak yang konkrit.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro menegaskan bahwa dalam fase ini pengendalian banjir difokuskan untuk melibatkan masyarakat dan komunitas. Dan tidak difokuskan untuk penanganan yang bersifat penambahan infrastruktur. 

Bahwa untuk penambahan infrastruktur yang diperlukan akan dilakukan ditahap selanjutnya. Sehingga saat ini yang dilakukan adalah untuk pengendalian banjir yang bersifat natural based atau yang berbasis alam.

"Kalau project ini didanai full dari Belanda. Grandnya mencapai Rp4 miliar. Kita berharap akan ada pilot project yang bagus yang nantinya bisa direplikasi di daerah lain. Dan kuncinya di sini yang menjadi poin adalah partisipasi masyarakat," tegas Baju.

Dari Pemprov sendiri juga akan mengawal agar program ini bisa berlangsung sukses dan memberikan perubahan baik di kualitas daerah aliran Sungai Welang bisa membaik dan tidak terjadi lagi banjir tahunan.

Baca Juga: Pemprov Jatim Gandeng Belanda Tangani Banjir

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya