199 Desa Kekeringan, Pemprov Jatim Terjunkan Tangki Air Bantuan

Surabaya, IDN Times - Dampak musim kemarau panjang berupa kekeringan di Jawa Timur (Jatim) makin terasa. Merespons hal itu, Gubernur Jatim, Soekarwo turun tangan. Ia mengintruksikan agar sebanyak 199 desa mendapat bantuan tangki air. "Seperti kemarin di Ponorogo dan Magetan," ujarnya, Selasa (16/10).
1. Pemprov siapkan tanki dan alat longsor di tiap bakorwil
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan pemporv terus siaga mengirim bantuan apabila memang dibutuhkan oleh kota/kabupaten. Bahkan, tangki-tangki tersebut sudah stand by. "Ada tangki yang di badan koordinasi perwakilan pemerintah. Di bakorwil ada. Kalau ada longsor juga ada alatnya tinggal gerakkan saja," katanya.
Baca Juga: Bukan Membangun Saluran Air, Ini Solusi Kekeringan di Jatim
2. Gubernur pastikan 222 desa sudah miliki sumur air dalam
Sementara terkait 199 desa, Pakde mengakui bahwa tidak bisa sama sekali alias airnya tidak ada. Maka dari itu dikirim tanki. Sementara 222 desa lainnya yang juga kekeringan sudah teratasi. "Karena 222 desa yang kita buatkan sumur air dalam," kata Gubernur dua periode ini.
3. Krisis air menjadi dampak parah kekeringan
Salah satu daerah yang mengalami air bersih parah yaitu Kabupaten Magetan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lebih dari 9.000 jiwa terkena dampaknya selama tiga bulan terakhir.
Mereka merupakan warga Desa Kuwon, Kecamatan Karas, dan Desa Sayutan, Kecamatan Parang. Mereka mengandalkan dropping air bersih dari BPBD Magetan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Sebab, sumur maupun aliran sungai di sekitar permukiman telah kering kerontang.
Baca Juga: Dilanda Kekeringan, Pemkab Lamongan Tetap "Pede"