Hanya Bisa Pilih Presiden dan DPD, Pengungsi Syiah Ancam Golput
Mereka menuntut agar bisa memilih di Sampang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sidoarjo, IDN Times - Sama dengan lima tahun lalu, para pengungsi Syiah ternyata masih harus melakukan pemilihan umum (Pemilu) 2019 di pengungsian Rusun Jemundo Sidoarjo. Namun, mereka hanya bisa menggunakan dua kartu suara.
Baca Juga: Pengungsi Syiah, 6 Tahun Menggantung Asa
1. Warga Syiah hanya bisa memilih Presiden dan DPD
Pada Pemilu 2019 ini, mereka hanya bisa memilih presiden dan anggota DPD. Hal ini pun mereka sayangkan. "Tidak apa kami gak bisa memilih di Sampang, tapi gak diasingkan seperti ini. Takutnya hasil dari pemilihan kami termonitor sehingga menjadi objek bagi salah satu pihak yang kalah," ucap Koordinator Pengungsi Syiah, Tajul Muluk, (47) kepada IDN Times, hari ini
Tajul mengklaim bahwa hak pilih mereka diubah secara sepihak. "Memang apa salahnya jika kami pulang kampung untuk memilih di Sampang. Kan kalau hanya bisa memilih seperti ini harus urus A5 atas permintaan pemilihnya sendiri", tutur Tajul.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Bupati Sampang Ingin Pulangkan Pengungsi Syiah