TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplotan Pencuri Laptop Spesialis Sekolah Dihadiahi Timah Panas

Hati-hati kalau naruh laptop gesss

IDN Times/Nofika Dian

Madiun, IDN Times - Tim buru sergap gabungan Polres Trenggalek, Ponorogo dan Madiun membekuk lima pencuri spesialis komputer di Kabupaten Lamongan, Senin (10/12). Kawanan 'tangan panjang' ini melakukan aksinya di sejumlah sekolah wilayah Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Madiun, Ngawi, Nganjuk, Jombang dan Lamongan sejak sebulan terakhir.

Kawanan ini melakukan aksinya secara berpindah-pindah. Di Ponorogo, sebanyak 30 laptop, 20 CPU, dan 1 server milik SMA Negeri 1 Pulang diembat para pencuri ini. Aksi serupa dilakukan di salah satu sekolah wilayah Kecamatan Gemarang. Polisi yang memburu meringkus mereka setalah beraksi di SMP Negeri 1 Laren, Lamongan.

1. Berusaha kabur, 5 pencuri dihadiahi timah panas

IDN Times/Nofika Dian

Kanit Resmob Polres Ponorogo, Ipda Tidar Lasmono, mengatakan saat disergap di wilayah Lamongan, kawanan pencuri itu berusaha melarikan diri. Polisi akhirnya menembak ban kendaraan yang ditumpangi para pencuri untuk memudahkan pengajaran.

Rombongan polisi yang mengikutinya berhasil menghentikan laju mobil para maling. Pelaku yang terdiri dari Khoirul (45) warga Jakarta, Gunawan (44) warga Jember, Sarjo (43) warga Madiun, Sugianto (56) warga Bojonegoro, dan Arjudin warga  Rangkasbitung,Lebak, Banten akhirnya dilemahkan. "Petugas menembakkan timah panas ke kaki kiri para pelaku," ujar Tidar Lasmono kepada wartawan.

2. Tiga polres turun tangan usut kasus ini

IDN Times/Nofika Dian

Tidar menjelaskan, setelah kelima pencuri diringkus upaya interograsi pun dijalankan. Proses ini dilaksanakan di tiga mapolres, yaitu Trenggalek dengan dua pelaku, Ponorogo sebanyak dua pencuri, dan Madiun ada satu orang. "Pemeriksaan dibagi dan ini saling terkait," ujar Tidar.

Baca Juga: Perampokan Sadis Juragan Emas Terjadi di Sumenep, Begini Kronologinya

3. Dijual ke penadah di Jakarta

IDN Times/Sukma Shakti

Dari hasil penyelidikan awal, ia melanjutkan, komputer maupun laptop yang dicuri kelima pria itu dijual kepada penadah di Jakarta. Berapapun jumlah barang yang dikirim akan dibeli dengan harga tinggi. Karena itu, lima pria itu berbagi peran ketika melakukan aksi di sejumlah daerah.

Baca Juga: Oknum Reporter TV di Bali Terlibat Pencurian, Belanja Hingga Rp56 Juta

Berita Terkini Lainnya