Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Madiun,IDN Times - Sekitar 400 tukang becak di Kota Madiun menerima paket sembako, Rabu (8/4). Bantuan yang diserahkan Wali Kota Madiun Maidi itu berasal dari sejumlah komunitas, seperti jemaat gereja, warga Tionghoa, jemaah masjid, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan relawan Pro Jokowi.
1. Setelah menerima bantuan ditandai dengan tinta
Seorang abang becak menyelupkan jari manisnya ke tinta setelah menerima bantuan sembako yang diserahkan Wali Kota Madiun, Madiun, Rabu (8/4). Dok.IDN Times/Istimewa Adapun teknis penyerahan paket sembako yang antara lain berisi beras, gula, dan mi instan itu layaknya pencoblosan saat pemilihan umum. Setelah menerima, para tukang becak harus menyelupkan salah satu jarinya ke tinta.
Tinta itu akan hilang antara empat sampai lima hari. Saat itu hilang, maka sudah waktunya bantuan diberikan lagi.
“Tukang becak merupakan kalangan bawah yang terdampak wabah corona,” kata Maidi di sela penyerahan bantuan di Jalan Pahlawan Kota Madiun.
Baca Juga: Pemkot Madiun Siapkan Gedung Sekolah untuk Karantina Pemudik
2. Biasanya mengangkut 5-6 penumpang, kini hanya satu penumpang
Penyerahan bantuan paket sembako kepada para tukang becak di Kota Madiun. Dok.IDN Times/Istimewa Ia mengungkapkan, pandemi virus corona atau COVID-19 mengguncang perekonomian secara global. Tak terkecuali di Kota Madiun. Ini seiring pembatasan interaksi sosial untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.
Dengan demikian, pendapatan pekerja informal merosot drastis. Bagi tukang becak, Maidi menuturkan, biasanya mampu mengangkut 5-6 penumpang. Namun, kini hanya satu kali bahkan kadang tidak sama sekali.
“Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pasti susah. Makanya, bantuan bagi mereka kami dahulukan dan jadwalnya empat atau lima hari sekali,” ujar mantan Sekda Kota Madiun itu.
3. Pekerja informal juga mendapatkan bantuan
Suasana penyerahan bantuan paket sembako kepada abang becak di Kota Madiun, Rab (8/4). Dok.IDN Times/Istimewa Selain tukang becak, bantuan sembako juga diberikan kepada pekerja informal yang lain, seperti tukang parkir dan pedagang kaki lima. Selain itu, warga dengan pekerjaan lain yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat pandemi virus corona.
“Siapa saja bisa mendapatkan bantuan. Bagi yang tidak masuk data, bisa langsung datang ke posko Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19,” ujar Maidi.
Baca Juga: Dilintasi Kendaraan Berat, 2 Jembatan di Kabupaten Madiun Mulai Retak