TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Abu Vulkanik Timbun Rumah Warga Setebal 4 Meter Lebih

Tantangan utama Tim SAR  dalam pencarian korban

Rumah yang terendam terdampak abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Lumajang, IDN Times - Kasi Operasi I Wayan Suyatna, SAR Surabaya mengatakan, tantangan utama dalam proses evakuasi korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang yakni tebalnya abu vulkanik yang bisa mencapai 4 meter di kawasan pemukiman.

"Tertimbunnya wilayah, terlalu banyak abu vulkanik kurang lebih 4 meter. Di wilayah pemukiman, kalau di sungai malah sangat dalam," jelasnya ditemui di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Pencarian Korban Erupsi Semeru Dihentikan Sementara

1. Desa Grobogan paling parah

Warga mengamati kondisi rumah yang tertimbun abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

I Wayan mengatakan, dampak timbunan abu vulkanik paling parah ada di Desa Grobogan. Di sana juga dilaporkan masih ada warga yang tetimbun. "Jadi kita fokuskan pencarian di sana," tambahnya

2. 5 tim pencari bergerak

Tim SAR saat berupaya melakukan pencarian Senin (6/12/2021) pagi. (dok. Basarnas Surabaya)

Memasuki hari ketiga peristiwa erupsi Gunung Semeru, ini dia mencatat terdapat total 700 personel gabungan dari relawan swasta maupun pemerintah. Jumlah relawan tersebut juga terus berdatangan.

Dari jumlah orang itu, ia bagi menjadi 5 tim yang tersebar di dua kecamatan yakni Candipuro dan Pronojiwo.

Di Kecamatan Pronojiwo meliputi kawasan tambang pasir yang berada di Desa Dari Oro-oro Ombo, Desa Pronojiwo, Sumber Urip, Desa Supit Urang Dusun Curahkobokan. Kemudian di Kecamatan Candipuro, meliputi Dusun Karangkajang, Desa Sumber Wuluh, dan Sumber Mujur.

"Kita hari ini menggerakkan 5 tim dari banyak unsur relawan, akan membantu 4 sektor, di sektor A Curahkobokan, kemudian dua tim di kawasan penambangan pasir," kata Suyatna saat di .

Baca Juga: Khofifah: Ada Early Warning Semeru Tapi Tak Terduga Sebesar Ini

Berita Terkini Lainnya