TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selama Pandemik COVID-19, 7 Dokter di Tuban Gugur

30 persen tenaga medis Tuban mendapatkan vaksin ketiga

Kepala dinas kesehatan Kabupaten Tuban Bambang Priyo Utomo. IDN Times/Imron

Tuban, IDN Times - Selama pandemik COVID-19, sedikitnya ada 7 dokter di Kabupaten Tuban meninggal dunia karena terpapar virus corona. Dokter yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 itu, rata-rata memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Sejauh ini ada 7 dokter yang meninggal. Rata-rata punya penyakit bawaan dan ada yang tidak seperti dokter Puskesmas Bangilan kemarin itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban, Bambang Priyo Utomo, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga: Dirawat 11 Hari, Dokter di Tuban Meninggal Terpapar COVID-19

1. 120 bidan dan perawat masih dirawat karena terpapar COVID-19

Seorang tenaga kesehatan melambaikan tangan sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian Kesehatan menyebut anggaran untuk insentif tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 mencapai Rp1,9 triliun baik di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan institusi kesehatan pusat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bambang menjelaskan, selain dokter, kasus kematian akibat terpapar virus COVID-19 juga menimpa para perawatan dan juga bidan yang bertugas di setiap wilayah di Tuban. Saat ini saja, lanjut Bambang masih terdapat 120 nakes yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kalau perawat dan bidan jumlahnya banyak, tidak hafal saya tapi yang jelas banyak dan sekarang nakes yang kita rawat saja ada 120 orang dan mereka sudah menjalani perawatan selama 10 hari," katanya.

2. 30 persen tenaga medis di Tuban sudah disuntik vaksin tahap ke-tiga

Kantor Dinas Kesehatan Tuban. IDN Times/Imron

Saat ini, lanjut Bambang sudah 30 persen tenaga medis di Tuban yang sudah menerima suntikan vaksin tahap ke-tiga. Pemberian vaksinasi terhadap para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani COVID-19 itu diberikan setiap hari Sabtu.

"Sudah 30 persen dan semuanya tenaga medis ya pasti dapat dan untuk penyuntikan vaksin dilaksanakan hari Sabtu. Karena kalau berikan di jam kerja takutnya nakes tersebut tidak bisa bekerja karena efek vaksin ini bikin badan sakit," jelasnya.

Baca Juga: Geruduk Dinsos Tuban, Belasan Warga Mengaku Tak Terima Bantuan 7 Bulan

Berita Terkini Lainnya