TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabar Gembira, Tiga PDP di Lamongan Kondisinya Semakin Membaik

Tapi tetap menjalani isolasi mandiri di rumah

Gedung RSUD dr Soegiri Lamongan. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times- Dari 21 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr Soegiri Lamongan, tiga di antaranya sudah dalam keadaan membaik. 

Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Lamongan Taufik Hidayat menjelaskan, mereka nantinya akan menjalani isolasi secara mandiri di rumah masing-masing. "Jadi pasien yang kita rawat sudah sangat membaik kondisinya," katanya dalam jumpa pers di Sekretariat Gugus Tugas COVID-19 Lamongan, Kamis (2/4).

1. Kelayakan rumah pasien jadi fokus

Juru bicara gusus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Lamongan Taufik Hidayat. IDN Times/Imron

Pada hari ini juga Kamis, tim Gugus Tugas COVID-19 Lamongan juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk melihat kelayakan rumah pasien yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

"Untuk isolasi mandiri ada yang perlu diperhatikan salah satunya adalah layak tidak rumah pasien itu untuk dijadikan tempat isolasi. Yang kedua adalah soal pengawasan jangan sampai ada orang luar atau anggota keluarga lainnya yang tiba-tiba masuk ke dalam," katanya. Meski menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, bukan berarti tidak didampingi oleh petugas medis dan dijaga oleh relawan COVID-19 di tingkat desa. Mereka akan terus dipantau sampai kondisi perkembangannya benar-benar sehat dan tidak mengalami keluhan penyakit.

2. Pemkab Lamongan sendiri sudah mengirimkan 30 hasil rapid test

Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Selain PDP, fokus dari Gugus Tugas ini adalah 12 pasien yang dinyatakan positif corona usai menjalani rapid test di Unair beberapa waktu lalu. "Ini masih harus dilakukan swab lagi di Balitbangkes di Jakarta," ujarnya.

Pemkab Lamongan sendiri sudah mengirimkan 30 hasil rapid test dari Unair ke Balitbangkes di Jakarta. Namun, baru satu yang keluar dan dinyatakan negatif corona. Rapid test sendiri dilakukan pada orang--rang yang sebelumnya pernah kontak langsung dengan penderita corona, termasuk sejumlah pasien yang mengikuti pelatihan Haji di Surabaya.

"Pada gelombang pertama kita kirim rapid test yang dari Unair ke Jakarta dan Alhamdulillah satu negatif. Sedangkan pada gelombang ke dua kami juga mengirimkan lagi 19 rapid test ke Unair Surabaya tapi belum keluar hasilnya. Dan perlu kita ketahui kenapa kita melakukan rapid tes di Uniar karena hasilnya cepat bisa diketahui," imbuhnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Test COVID-19, Sembilan Warga Lamongan Positif

Berita Terkini Lainnya