TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah Dapat Whole Genom, Unair Kini Uji Preklinis Calon Obat COVID-19

Semoga bisa segera terealisasi

Poli Khusus yang menangani virus corona di RS Universitas Airlangga. IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Penelitian Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati Universitas Airlangga (Unair) terhadap senyawa yang diduga bisa menjadi obat COVID-19 akhirnya menuju tahap selanjutnya. Senyawa-senyawa ini bahkan diklaim lebih kuat daripada Avigan dan Chloroquine.

1. Dua senyawa masuk tahap uji preklinis

Foto hanya ilustrasi. (twitter.com/htTweets)

Koordinator Produk Riset COVID-19 Unair, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menuturkan, dari lima senyawa yang sempat ditawarkan oleh timnya, baru dua senyawa yang akan masuk ke tahap uji preklinis. Dua senyawa ini dianggap bisa untuk menjadi obat COVID-19 yang tepat.

"Sudah diperoleh dua senyawa baru yang berhasil disintesis. Saat ini sedang proses uji preklinis," ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (9/5).

Sebelumnya, penelitian terkait COVID-19 yang dilakukan oleh Unair terhambat pada whole genom sequences COVID-19 di Indonesia yang tak kunjung lengkap. Whole genom sequences COVID-19 di Indonesia ini adalah rangkaian RNA virus corona di Indonesia untuk menguji keberhasilan daya ikat senyawa obat alias efektivitas obat. Namun kini, whole genom sequences tersebut telah didapatkan.

"UNAIR juga telah berhasil mendapatkan whole genome sequences dari 6 jenis virus COVID-19 yang menginfeksi pasien Indonesia," sebutnya.

Baca Juga: ITD Unair Kehabisan Reagen, RSUA Setop Tes Swab COVID-19

2. Serangkaian pengujian lain sudah dilakukan

Iustrasi. (Pexels.com/Pixabay)

Saat ini, uji preklinis yang dilakukan berupa analisis stabilitas kombinasi, RT-PCR untuk analisis uji tantang voris, serta analisis multiplicity of infection. Pengujian itu untuk memastikan apakah dua senyawa tersebut cukup stabil dan ampuh menjadi obat COVID-19.

"Uji etik, pengkulturan sel vero, sel ginjal, HSC, dan NK cell juga sudah berhasil dilakukan sebagai serangkaian uji efektivitas obat dan kombinasi obat SARS Cov-2 khas Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Unair Sarankan PSBB Surabaya Raya Diperpanjang

Berita Terkini Lainnya