TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seluruh Kecamatan di Surabaya Sudah Miliki Kampung Wani Jogo Suroboyo

Ayo rek bareng-bareng berantas COVID-19!

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Seluruh kecamatan di Kota Surabaya saat ini telah menerapkan Kampung Wani Jogo Suroboyo, sebuah program pencegahan COVID-19 di tingkat masyarakat. Hingga saat ini telah ada 1.009 Kampung Wani Jogo Suroboyo yang terbentuk di tingkat RW.

Sebenarnya, konsep Kampung Wani Jogo Suroboyo memang mirip dengan Kampung Tangguh yang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun Irvan menjelaskan, penamaan Kampung Wani Jogo Suroboyo memang dipilih untuk menyesuaikan karakter warga Kota Surabaya agar bisa lebih kepada masyarakat. Selain ada beberapa Satgas, di Kampung Wani Jogo Suroboyo juga akan ada penyediaan dapur umum atau lumbung pangan.

1. Seluruh kecamatan di Kota Surabaya sudah miliki Kampung Wani Jogo Suroboyo

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Irvan Widyanto

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto menyebutkan, seluruh kecamatan di Kota Surabaya yang berjumlah 31 telah membuat Kampung Wani Jogo Suroboyo dan Satgas Wani Jogo Suroboyo. Meski belum keseluruhan RW membuat, ia yakin jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

"Per tanggal 2 Juni 2020, totalnya sebanyak 1.009 RW yang sudah membentuk kampung ini,” ujarnya melalui siaran pers Humas Pemkot Surabaya, Rabu (3/6).

2. Sebanyak 1.009 RW sudah bentuk Kampung Wani Jogo Suroboyo

Ilustrasi virus corona/Dok. IDN Times

Ia menyebutkan Kampung Wani Jogo Suroboyo ini terletak di Kecamatan Wonokromo sebanyak 58 RW, Genteng 51 RW, Wonocolo 44 RW, Pakal 34, Tambaksari 41 RW, Jambangan 26 RW, Dukuh Pakis 11 RW, Bulak 21 RW, Lakarsantri 28 RW, Benowo 15 RW, Tenggilis Mejoyo 25 RW, Krembangan 7 RW, Gununganyar 33 RW, Gubeng 51 RW, dan Pabean Cantian 30 RW.
 
Kemudian, di Kecamatan Tegalsari sebanyak 36 RW, Asemrowo 10 RW, Sukolilo 60 RW, Kenjeran 14 RW, Bubutan 44 RW, Mulyorejo 53 RW, Wiyung 17 RW, Sukomanunggal 20 RW, Sambikerep 19 RW, Semampir 60 RW, Gayungan 14 RW, Sawahan 67 RW, Rungkut 12 RW, Karangpilang 9 RW, Tandes 51 RW, dan Simokerto 48 RW.
 
“Jumlah ini akan terus bertambah seiring koordinasi yang terus dibangun oleh teman-teman kecamatan kepada warganya masing-masing,” sebutnya.

3. Dievaluasi secara berkala

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Irvan yang juga menjabat sebagai Kepala BPB Linmas ini memastikan bahwa pelaksanaan Kampung Wani Jogo Suroboyo akan terus dievaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Senin (1/6), sudah banyak warga yang melakukan penjagaan di pintu-pintu masuk RW masing-masing. Mereka juga memasang portal dan akses masuknya sudah dibuat satu pintu alias one gate system.
 
“Bahkan, saat evaluasi itu ada beberapa usulan dari warga yang disampaikan, sehingga nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut. Tapi yang pasti, mereka sudah menumbuhkan kegotongroyongan dan keguyuban antar warga, karena itu yang paling penting dalam menghadapi pandemi ini,” jelasnya.

Baca Juga: Bukan Kampung Tangguh, Pemkot Surabaya Pilih Pakai Konsep Ini

4. Berharap bisa tekan angka COVID-19

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Melalui Kampung Wani Jogo Suroboyo ini, Irvan berharap kasus COVID-19 di Kota Surabaya dapat ditekan dengan gotong royong warga. Harapannya tumbuh kesadaran warga tentang bahaya COVID-19 sehingga mereka tidak lagi keluar rumah jika memang tidak penting, sadar dengan sendirinya memakai masker, dan cuci tangan tanpa ada paksaan.
 
“Yang paling penting pula adalah perubahan paradigma. Contohnya, ketika ada warga yang reaktif, mereka tidak lantas dikucilkan, tapi warga bersama-sama melindungi warga yang reaktif tersebut. Jadi, warga yang melakukan perlindungan kepada warga yang ada di sekitarnya itu, terutama melakukan perlindungan kepada warga yang terindikasi COVID-19,” tuturnya.

Baca Juga: Tinjau 2 Kampung Tangguh, Kapolda Janjikan Tambahan Personel Keamanan

Berita Terkini Lainnya