Selidiki Fenomena, Unair Otopsi Paus yang Terdampar di Bangkalan
Sampelnya juga diambil untuk diteliti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tim medik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga telah melakukan otopsi dan pengambilan sampel paus yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan. Otopsi dan pengambilan sampel ini dilakukan untuk meneliti penyebab 49 paus tersebut terdampar hingga menyebabkan 48 di antaranya meninggal dunia.
1. Tim FKH Unair otopsi paus yang terdampar
Tim yang diterjunkan untuk meneliti para paus terdampar ini terdiri dari 2 orang dosen dan 6 relawan mahasiswa. Ketua lapangan tim FKH Unair, drh. Bilqisthi menjelaskan, sesampainya mereka di Pantai Modung, Bangkalan, tim postmortem langsung mengidentifikasi jenis kelamin, ukuran, dan usia paus. Setelah teridentifikasi, paus yang paling dominan dipilih menjadi sebagai bahan otopsi. Dari 48 bangkai paus, hanya 34 yang bisa diidentifikasi dan 3 di antaranya dipilih untuk diotopsi.
“Tiga paus yang diotopsi, dua diantaranya jantan dan satu lainnya adalah betina,” ujar Biqisthi melalui siaran pers Unair, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Puluhan Paus Terdampar di Madura, Pakar: Kilang Minyak Jadi Penyebab
Baca Juga: Hanya 1 Ekor Selamat, 48 Paus Terdampar di Bangkalan Dikubur