TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Resmi Mutasi Hari Ini, Rudi Setiawan akan Kenang Bom Hingga Bonek

Terima kasih sudah bertugas di Surabaya, Ndan!

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Setelah 18 bulan bertugas di Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan hari ini, Selasa (7/5) akan resmi meninggalkan jabatannya sebagai Kapolrestabes Surabaya. Ia dipromosikan menjadi Wakapolda Lampung, tanah kelahirannya. Meski senang mendapat promosi di rumah sendiri, beberapa kenangan di Surabaya membuat Rudi berat untuk beralih.

 

1. Tragedi Bom Surabaya jadi kenangan paling diingat

IDN Times/Fitria Madia

 

Saat ditemui di sela-sela tugasnya, Sabtu (27/4), Rudi menceritakan kisah yang akan selalu ia kenang. Kisah tersebut adalah saat Kota Surabaya mendapat serangan teror bom bunuh diri selama 2 hari di 3 gereja dan markas Rudi, Mapolrestabes Surabaya. Mendapat serangan teror di kota besar tentu menjadi kisah tersendiri bagi Rudi.

"Alhamdulillah kita dapat menangkap, mengungkap jaringannya. Yang lebih bagus lagi kita dapat cepat merecovery gereja, tempat-tempat yang rusak supaya menghilangkan trauma," ujarnya.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Sediakan Pemeriksaan Kesehatan di PPK-PPK

2. Kekompakan warga dan Pemkot Surabaya menjadi berkesan

IDN Times/Fitria Madia

 

Selain itu, kekompakan warga Kota Surabaya juga membekas di ingatan Rudi. Meski tengah diselimuti ketakutan akan ancaman hoaks bom di mana-mana, Rudi mengaku kagum atas kekeuhnya warga Surabaya untuk mengutuk dan melawan tindakan radikalisme.

"Berkat kerja sama Bu Wali, aparat keamanan lain, seluruh masyarakat, saya melihat pada saat ini semuanya melawan tindakan radikalisme di Kota Surabaya. Perekonomian dan kehidupan masyarakat tidak berapa lama pulih lagi," tuturnya.

3. Bonek akan selalu dirindukan

IDN Times/Hendy Wardhana

 

Hal kedua yang kata Rudi akan sangat dirindukan adalah pendukung tim sepakbole Persebaya, Bonek Mania. Bonek yang lekat dengan stigma negatif secara mati-matian dibela oleh Rudi. Baginya, Bonek adalah potensi masyarakat yang seharusnya dibina dan dikembangkan.

"Bonek ini luar biasa. Suatu potensi yang luar biasa. Pendukungnya bisa jutaan. Mereka tanpa dikomandoi selalu biza mendukung Persebaya. Ini yang harus dipelihara," jelasnya.

4. Berharap tidak ada lagi yang menilai Bonek negatif

IDN Times/Hendy Wardhana

 

Menghadapi Bonek Mania memang bukan perkara mudah. Bonek yang merupakan singkatan dari bondo nekat (modal nekat) dulu dikenal sebagau supporter bola yang datang tanpa tiket dan menciptakan kerusuhan. Namun di mata Rudi, nilai-nilai negatif Bonek tersebut sudah luntur.

"Makanya saya minta ayo semuanya kita memiliki Bonek ini. Kita pelihara supaya lebih baik. Bonek zaman now ini berbeda dengan zaman dulu. Saya saksinya. Kalau ada kerusuhan yang nimpuk-nimpukin kepala saya itu bukan The Real Bonek, itu perusuh saja," tegasnya.

Baca Juga: Dimutasi Jadi Wakapolda Lampung, Kapolrestabes Surabaya: I Love Bonek

Berita Terkini Lainnya