Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Seorang dokter kembali gugur dalam perang melawan pandemik COVID-19 di Indonesia. Kali ini adalah seorang dokter yang tengah mengambil pendidikan spesialis dan membantu penanganan COVID-19 di RSUD dr Soetomo Surabaya.
1. Seorang dokter RSUD dr. Soetomo meninggal dunia
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia) Humas RSUD dr Soetomo, dr. Pesta Parulian membenarkan kabar meninggalnya dokter Miftah Fawzy Sarengat. Miftah sedang menempuh pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan turut terlibat selama penanganan COVID-19 di RSUD dr. Soetomo.
"Beliau memang sedang pendidikan, ya. Maaf kita tidak bisa sampaikan banyak. Kita sedang berduka," tutur Pesta saat dihubungi IDN Times, Rabu (10/6).
Baca Juga: Dokter Senior di Surabaya Meninggal, Dipastikan Positif COVID-19
2. Terkonfirmasi positif COVID-19
Ilustrasi virus corona. Dok. IDN Times Pesta menjelaskan bahwa Miftah memang merupakan pasien COVID-19. Namun ia belum bisa menjelaskan secara lebih detil sejak kapan Miftah terkonfirmasi positif COVID-19 dan dirawat secara intensif.
"Memang pasien COVID-19. Nanti dulu ya saya harus lihat data. Kita masih berduka," ujarnya.
Untuk mengapresiasi jasanya selama hidup, Pesta mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan penghormatan terakhir di depan kampus FK Unair. Miftah memang merupakan sosok yang berpengaruh terutama sebagai Chief of Residen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair.
"Nanti kita akan melakukan penghormatan terakhir di depan kampus," tutup Pesta.
3. Almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras
Instagram.com/ikatandokterindonesia/ Sementara itu, rekan almarhum, Sonny Fadli mengatakan bahwa Miftah merupakan sosok pekerja keras dan low profile. “Beliau teman saya, alumni FK Unair angkatan 2006. Status beliau saat wafat sebagai PPDS Ilmu Penyakit dalam FK Unair/RSUD dr. Soetomo,” ujarnya kepada IDN Times.
Rekan-rekannya, lanjut Sonny, merasakan kehilangan yang mendalam atas berpulangnya Miftah. "Semoga segala dosa beliau diampuni, amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.”
Baca Juga: Dokter Senior di Surabaya Meninggal dalam Status PDP