Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Surabaya berduka, empat warganya meninggal dunia dalam gelaran Pemilihan Umum 2019. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun mengunjungi rumah duka kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Surabaya, Kamis (25/4).
1. Risma membantu biaya sekolah anak yang ditinggalkan anggota KPPS
Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya
Kunjungan Risma dan rombongannya pertama kali yaitu ke kediaman Thomy Heru Siswantoro di (47) di Jalan Karang Gayam Teratai nomor 24 sekitar pukul 15.00 WIB. Thomy merupakan anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambaksari Surabaya. Ia meninggal dunia pada Kamis (25/4) pagi.
Seusai mengobrol dan menyampaikan bela sungkawa ke istri dan anak Thomy, Risma berpesan agar anak Thomy tidak putus sekolah meski telah ditinggal oleh bapaknya yang merupakan tulang punggung keluarga.
“Nanti untuk masalah sekolahnya itu kirim surat ke Pak Camat atau ke Lurah ya. Biar nanti kita bantu untuk sekolahnya ini, yang sabar sayang ya,” tutur Risma.
2. Risma berpesan agar KPPS tidak memaksakan kesehatannya
Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya
Usai mengunjungi rumah duka Thomy, ia bergeser ke rumah Sunaryo. Sunaryo adalah ketua KPPS 13 Kelurahan Kapas Madya Kecamatan Tambaksari yang meninggal dunia pada Rabu (23/4) petang. Risma pun menyapaikan perasaan dukanya kepada istri dan anak Sunaryo. Ia juga memberikan sejumlah santunan kepada keluarga tersebut.
“Saya ingin sampaikan kalau emang kondisinya itu (sakit) saya minta (KPPS) pergi ke rumah sakit. Kalau yang barat bisa ke (Rumah Sakit) BDH atau ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit Soewandhie. Yang kedua, kalau memang sudah gak kuat, jangan dipaksakan,” kata Risma di akhir perjalanannya.
3. Risma tidak menyangka akan banyak korban di Surabaya
Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya
Risma mengaku tidak menyangka bahwa Surabaya menjadi salah satu kota di mana warganya bertumbangan lantaran menjalankan tugas saat Pemilu 2019. Apalagi di Kota Surabaya ada dua tempat pemungutan suara (TPS) yang akan menjalani proses pemungutan suara ulang (PSU) pada Sabtu (27/4).
"Kalau memang sudah gak kuat jangan dipaksakan. Tadi saya sudah konsultasikan dengan KPU, boleh itu (ketua KPPS) digantikan. Jadi kalau petugasnya ada 5 kita ganti satunya. Jangan dipaksakan," pesan Risma kepada KPPS yang akan menjalankan PSU
4. Dinas kesehatan sedang memantau kesehatan petugas
Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya
Selain itu, Risma telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyebar anggotanya guna memastikan kesehatan para petugas yang sedang malakukan rekapitulasi suara maupun yang akan melakukan PSU.
"Sekarang ini petugas kesehatan kita lagi berputar untuk kontrol seluruh petugas KPPS dan PPK. Ini berat memang kan kaya senam. Lima kartu surat suara terys kemudian kaya senam kali 200 orang," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Ketua KPPS di Surabaya Meninggal karena Kelelahan