Khofifah Terus Kumpulkan Jurnalis, AJI Surabaya Desak Ubah ke Digital
Informasi tersampaikan tanpa ada nyawa terancam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sejak virus corona merebak, pemerintah pusat sudah menggunakan media sosial untuk melakukan konferensi pers. Hal ini sesuai dengan protokol keamanan peliputan demi mencegah penularan virus corona di kalangan jurnalis dan pihak instansi.
Namun sayangnya, hal ini belum dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jurnalis masih harus melakukan konferensi pers tatap muka tiap harinya. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya pun mendesak agar Pemprov Jatim beralih ke metode digital demi keamanan bersama.
1. AJI Surabaya ingatkan Pemprov Jatim atas protokol keamanan peliputan
Desakan AJI Surabaya tertuang dalam siaran pers mereka berjudul "Surat AJI Surbaya Kepada Gubernur Jawa Timur terkait Protokol Keamanan Liputan Covid-19". Surat atas nama Ketua AJI Surabaya, Miftah Faridl itu mengingatkan Khofifah agar tidak mengancam keselamatan bersama di tengah wabah pandemi virus corona.
"Protokol keamanan dalam peliputan Covid-19 ini penting karena jurnalis berada di area kerja dengan risiko yang rentan bahkan tinggi. Aliansi Jurnalis Independen (AJI ) secara nasional, sudah menyosialosasikan protokol keamanan peliput ini ke berbagai lembaga. Bahwa penyampaian informasidari lembaga, organisasi sampai perorangan yang relevan dengan Covid-19 adalah penting. Namun demikian harus ada protokol yang berbeda karena semakin masif penularannya," ujar Faridl dalam siaran pers tersebut, Selasa (24/3).
Baca Juga: Mau Nikah di Tengah Corona? Khofifah: Tunda Resepsinya, Akad Saja!