Eri Resmi Jadi Wali Kota, Pengamat : Harus Sebanding dengan Risma
Tugas berat menanti di depan mata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya yang baru, Eri Cahyadi-Armudji dinilai memiliki beban yang cukup berat usai resmi dilantik. Pasalnya, masyarakat akan mulai melihat kinerja keduanya dan disandingkan dengan pendahulunya yaitu Tri Rismaharini selama 100 hari kerja pertama mereka.
"Harapan masyarakat kepada Mas Eri Cahyadi memang sangat tinggi. Dia digadang-gadang bisa seperti Bu Risma bahkan lebih. Menurut saya, masalah ini jangan dijadikan beban karena apa yang dihadapi Mas Eri dengan Bu Risma berbeda,” ujar pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga: Nomor Urut 1, Eri Cahyadi: Ketuhanan Yang Maha Esa!
1. Warga akan melihat kinerja Eri-Armudji dalam 100 hari
Surokim mengatakan, Eri dan Armdji harus mulai menunjukkan tanggung jawab mereka di tengah masa pandemik COVID-19. Di saat-saat ini lah, masyarakat membutuhkan sosok pemimpin. Sehingga, Eri dan Armudji bisa lebih mudah untuk mengambil hati rakyatnya.
“Selama 100 hari kerja Eri-Armudji, persentase di lapangan harus lebih banyak dibanding di kantor. Jika dipersentasekan, 70 persen di lapangan, 30 persen di kantor. Semua masalah administrasi biar dilakukan oleh staf,” tuturnya.
Ia melanjutkan, di masa-masa awal kepemimpinan, Eri dan Armudji harus hadir langsung di tengah masyarakat. Apalagi jejak 100 hari kepemimpinan akan sangat membekas di masyarakat. Soal solusi yang diberikan Eri itu berhasil atau tidak, selama masa pandemi ini orang akan lebih bisa memahaminya, seandainya solusi tersebut kurang berjalan baik.
“Selama 100 hari, orang akan melihat kinerja Mas Eri. Apakah sama dengan Bu Risma yang memiliki tipikal pekerja keras. Namun, kerja keras saja tidak cukup untuk Mas Eri. Harus memiliki rasa mengayomi bahwa apa yang dirasakan masyarakat itu, Mas Eri juga bisa merasakan pula. Sehingga harus tidak ada jarak antara Mas Eri dengan masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Doa Kiai dan Kisah Eri Cahyadi Sebelum Maju Pilkada Surabaya