TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Ribu Ibu Tunggal Baru Akibat COVID-19, DP3AK Jatim Siapkan Aplikasi

Suami para perempuan ini meninggal akibat COVID-19

pexels.com/Josh Willink

Surabaya, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur melihat fenomena bertambahnya perempuan kepala keluarga yang terus bertambah akibat COVID-19. Untuk menguatkan para orangtua tunggal tersebut, DP3AK akan meluncurkan aplikasi Rumah Kurasi Perempuan.

Baca Juga: 2,9 Juta Perempuan Jatim Single Parent, Terbanyak Saat Pandemik

1. Ada 8.200 anak yatim, piatu, dan yatim piatu baru di Jatim akibat COVID-19

Ilustrasi anak yatim piatu di Gresik karena orangtua meninggal terpapar COVID-19. (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur Andriyanto menyebutkan, berdasarkan data Kementerian PPPA, saat ini terdapat sekitar 7.200 anak yatim, piatu, dan yatim piatu baru lantaran orangtuanya meninggal akibat COVID-19. Bahkan, berdasarkan pendataan manual yang dilakukan pihaknya, angka anak yatim, piatu, dan yatim piatu ini mencapai 8.200 orang.

"Dari jumlah tersebut, 57 persennya adalah anak yatim. Sehingga kurang lebih 4 ribu keluarga yang ditinggal meninggal ayahnya. Hampir 4 ribu perempuan sebagai kepala rumah tangga harus kita lindungi," ujar Andriyanto kepada IDN Times, Jumat (17/9/2021).

2. Orangtua tunggal baru perlu mendapat pendampingan dari pemerintah

pexels. com/Gustavo Fring

Andriyanto pun melihat para orangtua tunggal baru ini perlu mendapatkan pendampingan langsung oleh pemerintah. Mereka termasuk korban pandemik COVID-19 yang tak hanya kehilangan orang tercintanya namun juga harus menghadapi hidup baru sebagai kepala keluarga.

"Meski hampir 4 ribu tersebut belum dibedakan antara masyarakat berpenghasilan rendah atau tidak rendah. Tapi kita paham sebenarnya kalau keluarga tersebut suaminya sebagai tulang punggung ekonomi, maka akan terjadi kemungkinan stress ekonomi di keluarga tersebut. Hal semacam ini harus kita lindungi," tuturnya.

3. Pendampingan sudah dilakukan secara langsung

Pixabay/mohamed Hassan

Untuk saat ini, Andriyanto menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberikan pendampingan secara langsung bagi para perempuan kepala keluarga ini. Pendampingan yang diberikan terutama dalam aspek ekonomi.

"Kita sudah ke Kabupaten Blitar, Kabupaten Ngawi, ini rencananya ke Kabupaten Magetan untuk rencananya bagaimana membina ibu-ibu kepala keluarga ini untuk meningkatkan usahanya seperti membuat baju, membuat sabun, atau kepelatihan lain yang bisa meningkatkan ekonomi keluarga," ungkapnya.

Baca Juga: 6 Ribu Lebih Anak di Jatim Jadi Yatim Akibat COVID-19

Berita Terkini Lainnya