2,9 Juta Perempuan Jatim Single Parent, Terbanyak Saat Pandemik

Pemerintah berikan pelatihan wirausaha

Surabaya, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur (Jatim) mencatat ada sebanyak 2,9 juta Kepala Keluarga (KK) yang dikepalai perempuan (single parent) pada semester 1 2021 ini. Kenaikan terbanyak terekam selama Januari-Juni 2021.

"Ada kenaikan tambahan sekitar 8 ribu keluarga yang dikepalai oleh perempuan, dari Januari 2020 ke Juni 2021," ujar Kepala DP3AK Jatim, Andriyanto, Minggu (29/8/2021).

1. Sebanyak 2,9 juta perempuan kepala keluarga tersebar di 30 kabupaten/kota

2,9 Juta Perempuan Jatim Single Parent, Terbanyak Saat Pandemikpexels.com/@githirinick

Sebanyak 2,9 juta perempuan yang menjadi kepala keluarga itu, kata Andriyanto, tersebar di 30 dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Nah, untuk delapan daerah sisanya, ia menyebut belum menyetorkan data by name by address ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

"Makanya saya titip mohon kepada daerah yang belum setor data, agar lebih detail by name by address supaya jelas," kata dia.

Baca Juga: Biografi Solichah, Ibu Presiden Gus Dur Single Parent dengan 6 Anak

2. Ada dua faktor, cerai hidup dan cerai mati

2,9 Juta Perempuan Jatim Single Parent, Terbanyak Saat PandemikIlustrasi Perceraian (IDN Times/Mardya Shakti)

Terkait penyebab banyaknya penambahan perempuan kepala keluarga selama 2020-2021, Andriyanto menyampaikan ada dua faktor. Pertama, karena faktor cerai hidup. Kemudian kedua, lantaran cerai mati alias suaminya meninggal dunia.

"Sebanyak 8 ribu tambahan itu, karena cerai hidup dan juga cerai mati. Tapi cerai mati itu tidak semuanya karena COVID-19, tapi memang ada yang suaminya meninggal karena terpapar COVID-19," ungkapnya.

3. Siapkan skema pelatihan untuk perempuan

2,9 Juta Perempuan Jatim Single Parent, Terbanyak Saat PandemikIlustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut,  Andriyanto mengaku telah menyiapkan beberapa langkah, agar perekonomian para perempuan kepala keluarga tetap bangkit. Salah satunya dengan memberi pelatihan wirausaha. Seperti menjahit, membuat sabun, makanan, dan lain sebagainya.

"Jadi, kita lakukan pembinaan peningkatan usaha apa yang sekiranya bisa meningkatkan ekonomi mereka. Sifatnya hanya pelatihan, tidak ada top-up modal," pungkas dia.

Baca Juga: 5 Keringanan Tempat Kerja yang Sebaiknya Diberikan pada Single Parent

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya