TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peternak Blitar Tolak Harga Telur Operasi Pasar, Ini Alasannya 

Harga di bawah ketentuan Badan Pangan Nasional

Ilustrasi telur. IDN Times/ istimewa

Blitar, IDN Times - Peternak ayam petelur di Blitar Raya sepakat menolak rencana pelaksanaan operasi pasar telur di Jawa Timur. Penolakan ini dinyatakan dalam surat resmi yang dikirimkan kepada Pemprov Jatim. Penolakan ini dikarenakan harga jual dalam operasi pasar ini di bawah dari yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sesuai Bapanas, harga telur saat ini dikisaran Rp 24 ribu - Rp 26 ribu per kilogram. Namun dalam brosur yang dibuat oleh Pemprov, ternyata telur dijual dengan harga Rp20 ribu per kilogram. Harga tersebut nantinya dinilai akan merusak harga telur di pasaran.

Baca Juga: Bansos Jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Telur Ayam

1. Harga operasi pasar dinilai merusak harga pasar

Ilustrasi telur. IDN Times/ istimewa

Menurut Ketua Koperasi Putera Blitar, Sukarman, pihaknya dihubungi oleh Pemprov Jatim pekan lalu untuk mengirimkan stok telur dari Blitar ke Surabaya dalam rangka operasi pasar. Pihak Pemprov akan menanggung biaya pengiriman dan pengepakkan telur. Stok telur dari Blitar itu akan disiapkan untuk operasi pasar di 3 lokasi di Surabaya dan dua lokasi di Malang.

Para peternak awalnya berpikir sanggup karena harga dari peternak Rp22 ribu per kilogram kalau ongkir dan entre ditanggung Pemprov Jatim. Nanti di operasi pasar dijual Rp24 ribu per kilogram, karena di pasar masih di kisaran Rp26 ribu per kilogram. Artinya harga operasi pasar masih di bawah harga pasar.

"Ternyata di brosur yang beredar, di operasi pasar itu telur hanya dijual Rp20 ribu per kilogram ini merusak harga namanya. Tidak sesuai dengan keputusan Bapanas tentu saja kami menolaknya," ujarnya, Jumat (23/09/2022).

2. Melanggar harga yang ditetapkan 

Ilustrasi telur. IDN Times/ istimewa

Lebih lanjut Sukarman menjelaskan, sesuai Permendag no 6 th 2020 yang sudah direvisi oleh Bapanas, harga acuan telur di tingkat peternak mulai Rp22 ribu- Rp24 ribu per kilohram. Nantinya sampai di konsumen harganya maksimal Rp27 ribu per kilogram. Harga yang ditetapkan dalam operasi pasar tersebut melanggar harga acuan yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Ya begitu ada operasi pasar di Surabaya Senin lalu itu, harga telur langsung anjlok di Rp23 ribu per kilogram di pasar. Jauh sekali dari harga yang ditetapkan," imbuhnya.

Baca Juga: Wow! Harga Telur Mengejar Ayam

Verified Writer

Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya