TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati Anas Minta Semua Jajaran Berkolaborasi Tingkatkan IPM 

Pendidikan formal & pembinaan karakter perlu terus dilakukan

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong para camat dan kepala desa untuk meningkatkan pembangunan SDM. Bagi Bupati Anas, meski target indeks pembangunan manusia (IPM) telah terlampaui yang kini mencapai 70,03, pendidikan formal dan pembinaan karakter perlu terus dilakukan.

Anas menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri para camat, kades, kepala sekolah, dan guru. Salah satu agenda di dalam rapat koordinasi tersebut ialah mereka diajak untuk bisa menyelesaikan masalah pendidikan dasar.

“Kami telah mengumpulkan camat, kades, dan seluruh jajaran pendidikan. Semua harus berkolaborasi menangani anak putus sekolah. Selain anak putus sekolah, penanganan juga harus dilakukan terhadap warga di luar usia sekolah. Namun, belum pernah mengenyam pendidikan di sekolah,” instruksi Anas.

Rakor tersebut diikuti para camat, para kepala satuan koordinasi wilayah pendidikan (satkorwildik), kelompok kerja kepala sekolah (K3S) jenjang SD, kepala SMP, camat, kades, serta segenap elemen terkait.

1. Tingkat kepuasan rakyat terhadap Pemkab Banyuwangi sangat tinggi

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Anas mengatakan, berdasarkan hasil survei terbaru, tingkat kepuasan rakyat terhadap Pemkab Banyuwangi sangat tinggi. Tingkat kepuasan terhadap bupati mencapai 84,3%, tingkat kepuasan terhadap program pendidikan sebesar 85%, dan tingkat kepuasan terhadap program kesehatan lebih dari 80%.

“Ini momentum yang baik. Jangan sia-siakan kepercayaan rakyat. Untuk itu, mari kita bareng-bareng entaskan masalah pendidikan dasar ini,” ujarnya.

Anas pun membeberkan angka indeks pembangunan manusia (IPM) Banyuwangi. Pada 2018, IPM Banyuwangi mencapai 70,06%, sedangkan di tahun yang sama, angka harapan lama sekolah yang menjadi salah satu alat dimensi pengukuran IPM sebesar 12,69 tahun atau setara dengan jenjang diploma satu (D-1). Pada periode yang sama, rata-rata lama sekolah di Banyuwangi berada pada angka 7,12 tahun atau setara kelas dua SMP.

Untuk mendongkrak IPM tersebut, Bupati Anas meminta para camat, kades, kepala sekolah, dan guru rajin turun ke lapangan untuk ‘memotret’ lingkungan sekitar.

“Jika ada anak usia sekolah yang putus sekolah, tugas kita semua mengatasi lewat program pemburu anak putus sekolah. Camat, kades, bersama jajaran pendidikan harus bergerak bersama. Kita ada dana on call lewat SAS atau kolaborasi dengan Baznas untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.

2. Bagi warga yang usianya sudah di luar usia sekolah tetapi belum pernah sekolah, bisa koordinasi dengan Dispendik

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Sementara itu, bagi warga yang usianya sudah di luar usia sekolah tetapi belum pernah sekolah, Anas mengatakan bahwa kades, camat, guru, atau kepala sekolah bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik).

“Bapak dan ibu tidak harus turun tangan sendiri. Segera koordinasi dengan Dispendik agar mereka segera diikutkan program Kejar Paket A, Paket B, atau Paket C,” paparnya.

Berita Terkini Lainnya