TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap! Produksi Kedelai di Jatim Defisit Puluhan Ribu Ton

Pemprov beberkan datanya nih!

Ilustrasi kedelai (IDN Times/Istimewa)

Surabaya, IDN Times - Kedelai menjadi komoditas yang dikeluhkan produsen tempe dan tahu. Harganya terus meroket. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) tak mampu berbuat banyak. Sebab, produksi kedelai lokal memang tak bisa mendongkrak kebutuhan warga Jatim.

Baca Juga: Dear Emak-emak, Ukuran Tempe di Surabaya Bakal Menyusut 

1. Akui produksi kedelai selalu defisit

asia.nikkei.com

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengakui memang produksi kedelai di Jatim bahkan Indonesia selalu defisit. Menurut dia, ini karena tanaman kedelai termasuk jenis tanaman sub tropis.

"Sehingga kalau di tanam di Jatim butuh biaya yang tinggi dan harga jualnya tidak sebanding, sehingga petani ada rasa enggan menanam beralih ke komoditi lain," ujarnya, Selasa (22/2/2022). Selain itu, lanjut Hadi, tanaman yang satu ini memiliki risiko terkena hama lebih besar daripada tanaman padi.

2. Defisitnya capai puluhan ribu ton

Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, pada Januari 2022 produksi kedelai di Jatim mencapai 436 ton dengan luas panen 256 hektar. Sementara itu konsumsi mencapai 24.346 ton sehingga defisit 23.910 ton.

"Kemudian Februari 2022 produksi kedelai di Jatim mencapai 1.528 ton dengan luas panen 1.067 hektar. Sementara itu konsumsi mencapai 24.346 ton sehingga defisit 22.818 ton," kata dia.

Baca Juga: Tiga Hari ke Depan, Tempe Bakal Sulit Ditemui di Surabaya

Berita Terkini Lainnya