TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tegas Tak Tandatangani Hasil Pemilu, BPP Jatim Catat Kecurangan Ini

Mengaku sudah mencium kecurangan sejak lama

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Ketua Badan Pemenangan (BPP) Jawa Timur (Jatim) Prabowo-Sandi, Soepriyatno menegaskan kalau tim sukses pasangan calon (paslon) nomor urut 02 tidak akan menandatangani hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sikap itu bukan tanpa alasan, karena ia menduga ada berbagai kecurangan dalam Pemilu 2019.

1. Sebut kecurangan DPT

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 


Soepriyatno mengungkapkan, kecurangan itu sudah dicatat oleh BPP Jatim. Ia menyebut ada 7,6 juta lebih daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim yang bermasalah.

"Itu tidak diproses oleh KPU. Ini DPT bermasalah menyangkut invalid maupun yang ganda," tegas Soepriyatno.

"Masa ada orang umurnya 400 tahun. Masa ada KK (kartu keluarga) isinya 100 orang. Ini kan kita minta untuk diperbaiki tetapi belum diperbaiki oleh KPU. Dilaksanakan pemilu. Itu yang pertama," tambahnya.

2. Bandingkan partisipan pemilih Pilkada 2018 dan Pemilu 2019

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Pria yang juga Ketua DPD Gerindra Jatim ini membeberkan catatan kedua indikasi kecurangan di Jatim. Ia membandingkan, partisipasi masyarakat pada Pilkada Jatim 2018 20,3 juta. Sementara di Pemilu 2019, 25,5 juta.

"Artinya nambah 5 juta dalam kurung waktu dari satu tahun. Masuk akal enggak kira-kira?," ucap Soepriyatno sembari terheran-heran.

3. Sempat minta C7 dan A5 tapi tidak diberi KPU

IDN Times/Mela Hapsari

 


Catatan ketiga, lanjut Soepriyatno, pihaknya meminta rekap C7 berupa daftar hadir dan A5 sejak tingkat kecamatan. Namun, tidak pernah mendapat jawaban dari KPU.

"Untuk itu mulai dari tingkat kecamatan kami tidak menandatangani," ucapnya.

"Karena kami tidak tahu berapa kertas suara yang terpakai apalagi di Jember, kotak suara dibawa kabur, di Banyuwangi C1 bertebaran dan juga ada beberapa dokumen misalnya DA1 itu duobel-double," lanjutnya.

Berita Terkini Lainnya