Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Polda Jawa Timur (Jatim) mengirimkan surat kepada 18 jajaran Polda, salah satunya Papua. Hal tersebut menyusul adanya dugaan pengiriman senjata api (senpi) rakitan dari Lumajang untuk kelompok keriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Kita sudah mengirimkan surat kepada 18 kurang lebih polda," ujar Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat ditemui di Mapolda, Senin (13/1).
1. Sudah lakukan komunikasi langsung terkait senpi rakitan asal Lumajang
Khusus untuk Polda Papua, lanjut Gidion, pihaknya telah melakukan komunikasi langsung. Isi pembahasannya yaitu tentang analisa data senpi rakitan asal Lumajang yang dijual ke Papua.
"Kekhawatirannya kan untuk KKB atau kelompok yang tidak bertanggung jawab," katanya.
2. Senpi rakitan segera ditindaklanjuti
Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Gidion Arif Setyawan ketika diwawancarai kasus investasi MeMiles, Senin (13/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar Hingga saat ini, Gidion mengakui belum tahu persis jenis senpi rakitan apa saja yang dipasok dari Lumajang ke Papua. Ia khawatir jika ada senpi dengan kaliber tinggi. Ia menduga senpi yang berhasil lolos dengan kaliber 4.5.
"Kalau yang 6,5 ke atas 9 itu yang perlu pengawasan khusus. Dan beberapa polda juga sudah menyampaikan komunikasinya untuk menindaklanjuti," bebernya.
3. Penyelundupan senpi ada yang dari Filipina
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat gelar rilis kasus peretasan di Mapolda Jatim, Selasa (3/12). IDN Times/Ardiansyah Fajar Sebelumnya, Polda Papua mencium adanya dugaan penyelundupan senjata dan amunisi dari luar negeri untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dugaan itu menyusul maraknya teror penembakan oleh KKB di berbagai daerah di Papua akhir-akhir ini.
"Memang ada info-info, bahwa bukan hanya dari dalam negeri, ada juga dari luar negeri. Ada indikasi dari perbatasan itu juga masuk. Lalu dari Filipina juga masuk melalui Maluku Utara, kemudian ke Sorong, Papua Barat, lalu masuk ke Papua. Banyak jalan yang mereka gunakan. Itu yang sedang kami lacak," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Timika, seperi dilansir Antara, Senin (13/1).
Baca Juga: Simpan Senjata Api Ilegal di Rumah, Dua Warga Lamongan Diciduk Polisi