Pulang ke Jatim, Asari Menganggap Warga Wamena Sudah Seperti Saudara
Naik Hercules dari Wamena, segera pulang ke kampung halaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Suara Asari (46), terdengar bergetar, tapi tetap menggebu-gebu saat bercerita kondisi tempatnya mengadu nasib di Wamena, Papua. Ia terpaksa pulang ke Jawa Timur (Jatim) karena kondisi di sana sedang ada konflik.
Padahal, Asari yang sudah lama tingga di Bumi Cenderawasih punya hubungan pertemanan yang erat dengan warga Wamena. Sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
1. Didatangi orang tak dikenal
Asari tidak tahu persis apa yang membuat gejolak di tempatnya mengais rupiah. Ia yang bekerja sebagai tukang ojek kaget ketika terjadi keributan sekitar pukul 09.00 WIT, Senin lalu (23/9). Asari pun mengurungkan diri untuk narik mencari penumpang.
Asari melihat ada kelompok yang tidak dikenal mendatangi rumah kontrakannya. Kelompok itu menggunakan seragam sekolah. Ia bersama rekannya kemudian mencoba untuk menyelamatkan diri.
"Di depan, Brimob teriak minta tutup (pintu kontrakan). Saya lari lewat belakang jebol plafon, karena ada jalan lain," katanya saat ditemui di asrama transito Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Jatim, Minggu (29/9).
Baca Juga: 40 Warga Jawa Timur Tiba dari Papua
Asari ingin konflik yang terjadi di Papua cepat mereda. Sebab, selama tiga tahun tinggal di sana, hubungannya dengan warga Wamena sangat harmonis. Bahkan, sudah ada yang dianggap layaknya saudara sendiri.
"Sehari-hari (warga Wamena) baik semua," ucap Asari.
Rencananya, Asari ingin segera pulang ke Sampang, Madura. Dia sudah rindu dengan keluarganya. Maklum saja, Asari memang tidak mengajak keluarganya untuk merantau ke Wamena. "Ini nanti langsung pulang, tapi nunggu Bu Khofifah (Gubernur Jatim) dulu. Disediakan bus," katanya.
Tak lupa, ia juga bersyukur masih banyak rekannya yang sehat sesampainya di Surabaya.
Baca Juga: Dr Soeko, 15 Tahun Abdikan Diri di Papua Hingga Bertemu Maut di Wamena