TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPKM Dicabut, Begini Kondisi COVID-19 di Jatim

Level 1 selama 6 bulan berturut-turut

Ilustrasi Kota Surabaya (IDN Times/Reza Iqbal)

Surabaya, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah resmi dicabut pada 30 Desember 2022. Pencabutan didasari kondisi COVID-19 di Indonesia sudah sangat landai. Lantas sebenarnya bagaimana kondisi kasus COVID-19 khususnya di Jawa Timur (Jatim)?

Baca Juga: Menuju Endemik, Begini Data COVID-19 Surabaya

1. Jatim sudah level 1 selama 6 bulan

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasarkan indikator epidemiologis 38 kabupaten dan kota mempertahankan level 1 selama 6 bulan berturut turut. Bahkan per Senin (2/1/2023), positivity rate Jatim tercatat  2,18 persen dan BOR tercatat 3,78 persen. Dengan jumlah kasus aktif COVID-19 tersisa 411 kasus.

"Angka-angka ini juga semuanya di bawah standar WHO, bahkan angka ini lebih baik dari rata - rata nasional, berdasarkan website Kemenkes, posivity rate nasional 2,68 persen dan BOR 4,31 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (3/1/2023).

2. Imbau tetap prokes ketat

Ilustrasi kampanye menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Meskipun PPKM telah dihentikan, gubernur kelahiran Surabaya ini tetap menganjurkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kasus tertentu, meski sifatnya anjuran, tidak lagi wajib. Khofifah juga mendorong booster tetap diperluas.

‘’Pandemim COVID-19 telah mengajarkan kita untuk lebih aware tentang kesehatan, meskipun saat ini penggunaan masker tidak lagi wajib, kami tetap menyarankan untuk penggunaan masker pada kasus tertentu. Seperti ketika berkunjung ke rumah sakit, ketika sedang sakit atau ketika mengunjungi tempat dengan resiko tinggi," kata dia.

Baca Juga: Ada Potensi Angin Kencang di Jatim, BMKG Minta Warga Waspada

Berita Terkini Lainnya