Langkah Surabaya Hadapi Tingginya Kematian Covid-19
Menambah ruang isolasi hingga sediakan peti mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 697 warga Kota Surabaya harus terenggut nyawanya selama Juni hingga Juli ini. Mereka semua meninggal dunia lantaran terinfeksi COVID-19. Tingginya angka kematian ini berdampak pada terjadinya antrean pemulasaraan jenazah di rumah sakit serta kebutuhan ketersediaan peti mati.
Baca Juga: Kematian COVID-19 Tinggi, Pemkot Surabaya Produksi Peti Mati Sendiri
1. Bikin peti mati mandiri sediakan gratis untuk warga
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berinisiatif meringankan keluarga korban COVID-19. Salah satu yang diupayakan ialah menyediakan peti mati gratis yang dibuat secara swadaya. Nah, pembuatan peti ini dilakukan di halaman belakang Balai Kota Surabaya.
"Mau tidak mau, mulai bulan Juni 2021 sampai sekarang, sudah 500 orang lebih meninggal. Bahkan pemulasaraannya antre, petinya antre. Sampai kita buat peti di Balai Kota Surabaya untuk membantu," ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (4/7/2021).
Kebutuhan peti mati di masa pandemik COVID-19 ini merujuk aturan pemulasaran jenazah positif virus SARS CoV-2. Prosedur dalam protokol kesehatan bahwa yang meninggal karena COVID-19 harus dimakamkan menggunakan peti mati.
Baca Juga: Surabaya Siapkan RS Darurat di Gedung Lapangan Tembak