TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Ramadan, Khofifah Tak Sarankan Ziarah Luar Kota dan Megengan

Bismillah, kirim doa dari rumah Insyaallah sama saja~

ilustrasi ziarah kubur (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Surabaya, IDN Times - Menjelang Ramadan, masyarakat Indonesia- khususnya di Jawa Timur- biasanya mempunyai beragam tradisi. Sebut saja ziarah makam, lalu ada megengan- tradisi syukurkan untuk menyambut datangnya bulan suci bagi umat Islam.

Sayangnya, tradisi ini tampaknya akan sulit digelar pada tahun ini. Sebab, COVID-19 telah menginfeksi 603 orang di Jatim. Sehingga, Pemprov Jatim sangat tidak menganjurkan untuk ziarah ke luar kota dan megengan.

1. Ziarah luar kota tidak dianjurkan

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar konferensi pers di gedung Grahadi, Sabtu (18/4). Dok.IDN Times/Istimewa

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyarankan masyarakat tidak melakukan ziarah ke luar kota. Namun, bagi yang makamnya berada dekat dengan tempat tinggal, tetap diperbolehkan ziarah dengan syarat. Yakni mematuhi protokol kesehatan, mulai memakai masker, cuci tangan, hingga physical distancing.

"Kalau ini sebaiknya sebaiknya tidak melaksanakan ziarah, jika itu ke luar kota ya," ujar Khofifah.

Baca Juga: ITD Unair Kehabisan Reagen, Khofifah Pastikan Datang Esok

2. Sarankan kirim doa dari rumah saja

freepik.com

Jika belum bisa ziarah ke luar kota, gubernur yang juga Ketum PP Muslimat NU ini menyarankan pihak keluarga mengirim doa dari rumah saja. Menurutnya, doa dari jauh tidak masalah.

"Sebaiknya doa tetap dikirim untuk dan keluarga-keluarganya, sebetulnya Insyaallah doa kita sampai itu," kata Khofifah.

Baca Juga: Pandemi Corona, Warga Tulungagung Gelar Tradisi Megengan Secara Online

Berita Terkini Lainnya