ERJI Mulai Sasar Pemilih Relijius, MAJU Kian Seimbang Bagi Peran
Beberapa pakar unggulkan ERJI pada debat kedua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Debat kedua Pilkada Surabaya 2020 telah digelar oleh KPU Kota Surabaya di Dyandra Convention Center, Rabu (18/11/2020). Akan tetapi, ada beberapa hal yang menarik saat debat yang mempertemukan dua pasangan calon (paslon) Eri Cahyadi-Armuji (ERJI) dan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU). Salah satunya ketika segmen keenam yakni pernyataan penutup.
Ketika segmen tersebut, Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin tetap mempertahankan gayanya yang mengkritisi kekurangan yang ada di Kota Pahlawan. Mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) itu pun menjanjikan sejumlah program-program yang dianggap bisa membawa Surabaya lebih baik lagi.
Sementara calon wakil wali kota nomor urut 1, Armuji fokus menjanjikan penanganan polemik tanah yang hanya mengantongi surat ijo. Kemudian calon wali kota Eri Cahyadi justru mengajak semuanya untuk berdoa bersama untuk Surabaya ke depan.
”Monggo kita sareng-sareng ndungo, mugo-mugo Surabaya ini aman sakteruse (Mari bersama-sama berdoa, semoga Surabaya ini aman selamanya),” ujarnya Eri yang kemudian memimpin doa dengan bahasa Arab.
Eri mengawali doa dengan membaca selawat Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya membaca selawat munjiyat, kemudian dia membacakan doa yang merupakan Ratibul Haddad. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menutup doa dengan ajakan membaca surat Al-Fatihah.
1. Pakar Politik Unair nilai Eri-Armuji ingin gaet suara kelompok religius, debat disebut lebih seru daripada yang pertama
Pakar Politik Universitas Airlangga (Unair), Prof Kacung Marijan melihat kalau paslon nomor urut 1 sedang mencoba menggaet suara-suara simpatisan maupun loyalis partai politik berlatar belakang religius. Hal itu wajar, karena Eri-Armuji hanya diusung PDIP yang notabene partai nasionalis.
Sedangkan Machfud-Mujiaman diusung delapan parpol. Beberapa di antaranya berbasis religius, seperti PKB, PPP, PKS hingga PAN. Maka, penutupan dengan doa adalah upaya menunjukkan diri bahwa paslon Eri-Armuji mempunyai sisi religius.
"Mereka seolah menunjukkan bahwa tidak hanya merah saja, tapi juga ada ijonya," ujar Kacung saat dihubungi Kamis (19/11/2020).
Terkait jalannya debat, Kacung menilai yang kedua lebih seru dibandingkan pertama. Dia menyebut kali ini calon wakil wali kota nomor urut 1 di debat pertama pasif. Sedangkan paslon nomor urut 2 seimbang pembagian perannya.
"Tapi sekarang dua-duanya lebih berimbang, baik paslon 1 maupun 2 sama-sama punya peran. Debat kedua ini lebih bagus untuk para pemilih mana yang lebih pas memimpin Surabaya," terangnya.
"(Penyampaiannya) paslon 1 defensif karena slogannya melanjutkan yang ada sekarang. Paslon 2 slogannya memperbaiki, yang ditonjolkan yang lama ini baik tapi tidak sempurna. Sementara paslon 1 lebih banyak memperlihatkan keberhasilan yang ada sekarang. Publik tinggal pilih mana yang ini berlanjut atau sesuatu yang lebih baik lagi," kata Kacung.
Baca Juga: MAJU Sindir Fasilitas Transportasi Publik di Surabaya Nganggur
Baca Juga: Debat Publik Kedua, ERJI dan MAJU Adu Gagasan soal Layanan Masyarakat