Debat Publik Kedua, ERJI dan MAJU Adu Gagasan soal Layanan Masyarakat

Mereka sampaikan visi misi di #DebatPilkadaSurabaya

Surabaya, IDN Times - Debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya edisi kedua berlangsung, Rabu (18/11/2020) malam. Kali ini, debat antara dua Pasangan Calon Eri Cahyadi-Armuji (ERJI) dan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) membahas tema Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya. Di segmen pertama, keduanya menyampaikan gagasan terkait pelayanan masyarakat.

Paslon nomor urut 01, Eri-Armuji menjanjikan akan menghentikan pelayanan administrasi publik hingga tingkat kelurahan saja. Setelahnya, prosedur administrasi bisa dilakukan melalui aplikasi terpadu.

"Semua layanan publik harus berhenti dan selesai di kelurahan, karena kelurahan adalah ujung tombak pemerintahan di masyarakat. Semua harus digital dan tidak manual,"  ujar Eri.

Mereka juga menjanjikan beberapa program terkait peningkatan ekonomi masyarakat seperti Akademi Surabaya yang berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pemberian sertifikat bagi para pencari kerja, pendampingan UMKM, dan disabilitas center. Mereka juga menjanjikan kunjungan dokter gratis ke rumah-rumah lansia.

"Program 100 hari kerja kami mudah-mudahan tersentuh. Bapak Eri Cahyadi sebagai Kepala Bappeko Surabaya dan saya Kepala DPRD Surabaya mudah-mudahan kami akan memimpin dengan bukti dan sederhana," imbuh Armuji.

Sementara Machfud-Mujiaman menyorot lemahnya integrasi data di Kota Surabaya. Mereka pun berencana untuk membuat data center agar berbagai kebutuhan bisa mengacu pada satu data yang terintegrasi dan komperhensif.

"Data terpadu yang tranparan akurat dan terintegrasi menjadi dasar layanan yang terbaik masyarakat. Data percepatan pengentasan kemiskinan belum terintegrasi dengan baik dengan provinsi dan nasional. Kami akan membuat pengolahan data center dan big data," ungkapnya.

Satu gagasan baru yang disampaikan oleh Machfud-Mujiaman yaitu mereka akan berkantor di tiap kelurahan di Kota Surabaya secara bergiliran. Total terdapat 154 kelurahan di Surabaya dan akan digilir menjadi kantor Wali-Wakil Wali Kota Surabaya.

Baca Juga: Debat Kedua Pilkada Surabaya, Ini Bocorannya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya