TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diterima Golkar, Menantu Pakde Karwo Dapat Posisi Strategis?

Wow, padang dalane iki rek?

Bayu Airlangga (kanan) bersama Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji. Istimewa.

Surabaya, IDN Times - Ketua DPD Golkar Jawa Timur (Jatim), M. Sarmuji angkat bicara ihwal kepindahan menantu mantan Gubernur Soekarwo alias Pakde Karwo, Bayu Airlangga ke partainya. Menurut dia, Bayu pantas diterima sebagai kader Golkar. Karena dia merupakan figur yang potensial ke depannya.

Baca Juga: Hengkang dari Demokrat, Ini 4 Alasan Bayu Pilih Golkar

1. Bayu dinilai punya idealisme sebagai anak muda

Bayu Airlangga (kanan) bersama Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji. Istimewa.

Sarmuji mengatakan, pihaknya melakukan pembicaraan dengan Bayu secara intens ketika mengetahui Bayu sudah keluar dari Demokrat. Nah, ketika berkomunikasi inilah, Sarmuji menilai ada kesamaan visi dan misi antara Golkar Jatim dengan Bayu.

"Dari sisi visi ada kesamaan untuk menata proses politik itu sebagaimana semestinya. Sebagai anak muda Bayu punya idealisme, dan saya yakin itu bisa disemaikan di Partai Golkar dan akan tumbuh bersama visi Bayu menata kehidupan perpolitikannya," ujarnya.

Baca Juga: Cabut dari Demokrat, Bayu Airlangga Dinilai Cocok Bergabung Golkar

2. Bayu punya kesempatan jadi petinggi partai

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menambahkan, setiap kader yang masuk Golkar memiliki kesempatan yang sama untuk berproses hingga tingkat tertinggi. Sebelum Bayu bergabung dengan Golkar, Sarmuji juga sempat menceritakan suasana di partai berlambang Pohon Beringin ini.

"Jadi Bayu memiliki potensi untuk berkembang, dan saya menceritakan bagaimana suasana di partai Golkar. Jadi berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, semua bisa berproses. Di Golkar tidak ada sekat, suasananya egaliter," katanya.

"Saya yang bukan siapa-siapa begitu berproses di Golkar tidak ada bedanya perlakuannya dengan anak Presiden. Tidak dibedakan dengan kader yang sebenarnya sudah punya nama besar. Ketika di Golkar semua orang dalam status yang sama untuk berkembang untuk meraih kedudukan di Golkar. Anak biasa saja bermimpi untuk jabatan tertinggi pun tidak diharamkan," dia menambahkan.

Berita Terkini Lainnya