TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dingin Tak Biasa pada Malam Hari, Jatim Alami Fenomena Bediding

Wah, kaum rebahan makin mager nih tarik selimut

Ilustrasi selimut. pixabay.com/Free-Photos

Surabaya, IDN Times - Akhir-akhir ini masyarakat yang tinggal di Jawa Timur (Jatim) tentunya merasakan perubahan hawa yang lebih dingin kala malam dan pagi hari. Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan bahwa seluruh daerah di Jatim sedang mengalami kondisi bediding.

"Kondisi ini hampir merata dirasakan di semua daerah di Jatim," ujarnya ketika dikonfirmasi IDN Times, Senin (27/7/2020).

1. Fenomena wajar pada musim kemarau

Unsplash.com/erasure

Teguh menjelaskan, bediding ialah kondisi pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Namun, dia mengingatkan bahwa kondisi ini sebagai hal yang wajar ketika sedang memasuki musim kemarau.

"Itu wajar dan normal kalau musim kemarau," kata dia.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini 27 Juli 2020: Malang Cerah Berawan Siang Hari, Cerah Berawan Sore Hari

2. Karena saat musim kemarau tidak ada awan pada malam hari

Ilustrasi awan. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Bediding terjadi, lanjut Teguh, karena saat musim kemarau tutupan awan pada malam hari lebih sedikit. Bahkan tidak ada sama sekali.

Kemudian radiasi matahari yang sampai ke bumi adalah nol. Sehingga, energi yang menghangatkan permukaan bumi adalah energi gelombang panjang yang dipancarkan bumi sendiri.

"Apabila kondisi berawan, maka energi yang dipancarkan ke angkasa sebagian akan dipantulkan kembali ke bumi," ucapnya.

"Sebaliknya, jika tidak ada awan, maka energi hangat itu tidak kembali dipantulkan ke bumi. Sehingga, suhu udara semakin dingin," Teguh menambahkan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini 27 Juli 2020, Sebagian Surabaya Bakal Cerah Sepanjang Hari

Berita Terkini Lainnya