TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Dinamika Atmosfer Selama Sepekan, Jatim Akan Lebih Sering Hujan

Jas hujan dan payung disiapkan ya gaes...

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Beberapa fenomena alam berupa dinamika atmosfer terjadi di Jawa Timur (Jatim) sejak 29 November - 5 Desember 2021. Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, Bambang Hargiyono mengatakan, dampak yang diakibatkan berupa hujan hingga angin.

1. Ada Angin Gradien hingga gelombang atmosfer

Ilustarsi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Adapun dinamika atmosfer yang terjadi pertama ialah Angin Gradien. Angin ini berembus dari arah barat daya ke timur dengan kecepatan 10 - 40 kilometer per jam serta terdapat sirkulasi Eddy di atas wilayah Jatim. Kondisi ini mendukung peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di sekitar Jatim.

Kemudian, juga ada fenomena angin El Nino- Southern Oscillation, (ENSO) di Samudra Pasifik bagian tengah. Kondisi ini membuat ada penambahan massa uap air dari Samudra Pasifik tengah ke Samudra Pasifik barat. Akibatnya curah hujan di wilayah Jatim berpeluang meningkat,

Dinamika lain adalah Indian Oceanic Dipole (IOD). Hal ini mengindikasikan suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia barat ke Indonesia barat tidak signifikan. Namun, dinamika ini tidak mempengaruhi peningkatan curah hujan di Jatim.

Dinamika yang lain antara lain, Madden Julian Oscillation, (MJO), telombang Type Low Frequency, serta anomali suhu muka laut. Ketiganya berpotensi meningkatkan curah hujan di Jatim.

Baca Juga: [WANSUS] Berkah Pawang Hujan di Musim Hujan hingga ke Mancanegara

2. Cuaca akan alami hujan dan berangin

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Adanya dinamika atmosfer itu, Bambang menjelaskan, membuat kondisi cuaca dalam sepekan ini lebih dominan berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat. Bahkan, disertai petir dan angin kencang sesaat di hampir keseluruhan wilayah Jatim.

"Suhu udara 14 sampai 33 derjat celcius, kelembaban udara, 60 - 100 persen, sedangkan angin dadi Barat Daya menuju Timur dengan kecepatan 10 - 40 kilometer per jam," ujarnya.

Baca Juga: 7 Hal yang Terjadi Jika Atmosfer Hilang dari Bumi, Ngeri

Berita Terkini Lainnya