TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satu Mahasiswa Positif Corona, UB Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Penyemprotan menyeluruh di seluruh gedung

Universitas Brawijaya melakukan penyemrpotan desinfektan di gedung kampus. Dok/ Istimewa

Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang terus melakukan sejumlah langkah pencegahan usai salah satu mahasiswanya dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau covid-19. Setelah membuat imbauan kepada semua civitas akademika, pihak kampus juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah gedung di lingkungan kampus, Kamis (19/3). 

1. Penyemprotan dilakukan usai koordinasi dengan Satgas Covid-19

Penyemprotan desinfektan di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (19/3/2020). Dok/ Istimewa

Penyemprotan disinfektan itu diputuskan usai koordinasi dengan pihak rektorat UB dan tim Satgas Covid-19. Penyemprotan dilakukan secara menyeluruh untuk membunuh virus. "Kami ingin melakukan pencegahan lebih menyeluruh. Apa yang sudah diberikan oleh satgas Covid-19 Universitas Brawijaya juga kami teruskan ke tingkat fakultas," ucap Humas Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya, Eriko Prawestiningtyas. 

2. Lakukan tracing sekitar kampus

Penyemprotan desinfektan dilakukan menyeluruh di Universitas Brawijaya. Dok/ Istimewa

Lebih jauh, pihak kampus melalui Satgas Covid-19 juga melakukan penelurusan atau  tracing untuk menelusuri jejak mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19. Sejauh ini pihak kampus sudah melakukan tracing terhadap sekitar 1000 mahasiswa, juga sekitar 3400 dosen dan karyawan. 

"Tracing ini untuk jaga-jaga sesuai instruksi dari Satgas Covid-19 Kota Malang. Tapi ini sifatnya masih internal kampus dulu," papar Ketua Tim Satgas Covid-19 UB, Aurick Yudha Nagara. 

3. Siapkan tim psikological support

Dok.IDN Times/Istimewa

Selain itu, Aurick menjelaskan bahwa pihaknya juga membentuk tim psikological support. Tim ini terdiri dari dokter spesialis jiwa, keperawatan jiwa serta psikolog. Tugas tim ini adalah untuk memastikan bahwa mereka yang diduga terpapar tetap bisa dalam kondisi tenang terutama dari sisi psikis. Sebab, sempat muncul stigma bahwa orang hang batuk pasti Covid-19. 

"Mereka yang masuk dalam PDP itu beban psikoligisnya cukup berat. Sebab mereka harus menjalani isolasi secara sendirian selama 14 hari. Belum lagi mereka harus menghadapi stigma bahwa sudah positif Covid-19," tambahnya. 

Baca Juga: Siaga Corona, Risma Datangi Lembaga Penelitian Corona di Unair

Berita Terkini Lainnya