TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebab Banjir Kota Batu, Meningkatnya Hujan di Hulu 

Picu peningkatan debit air yang turun

Proses evakuasi pasca banjir bandang Kota Batu terus dilakukan. IDN Times/Alfi Ramadana

Batu, IDN Times - Banjir bandang menerjang kawasan pemukiman di Kota Batu, Kamis (4/11/2021). Dari peristiwa tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia dan empat lainnya masih proses pencarian. Ini merupakan pertama kalinya Kota Batu mengalami peristiwa banjir bandang cukup besar. Hal itu tak lepas dari peningkatan curah hujan kumulatif di kawasan hulu yang memicu naiknya debit air. 

Baca Juga: Dua Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Kota Batu

1. Ada peningkatan curah hujan

Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Direktur Utama Jasa Tirta I, Raymond Valiant menjelaskan bahwa sebelum banjir bandang terjadi, terdapat peningkatan curah hujan diatas Kota Batu yakni sebesar 80 milimeter kumulatif jadi selama 2 jam. Lalu pada bagian hulu hujan yang terjadi sebesar 100 milimeter selama dua jam.

"Karena tingginya curah hujan menyebabkan berbagai material seperti tanah, batu, kayu dan material lain ikut terbawa arus air melewati jalur alami yang kanan-kirinya ada rumah penduduk dan menyebabkan peristiwa tersebut," urainya Jumat (5/11/2021).

2. Air kiriman juga tingkatkan debit Sungai Brantas

www.indonesiakaya.com

Jalur alami air tersebut berujung pada sungai Brantas. Karena peningkatan debit dari hulu, hal itu juga meningkatkan besaran air yang masuk ke Sungai Brantas. Berdasarkan pantauan, debit air di Sungai Brantas mencapai sekitar 430 meter kubik perdetik. Kondisi tersebut membuat aliran Sungai Brantas masuk dalam kondisi siaga. "Kemudian kami pantau debitnya sudah mulai turun," tambahnya. 

3. Minta masyarakat tetap waspada

Petugas juga melakukan pembersihan akses jalan yang terputus karena banjir bandang. IDN Times/Alfi Ramadana

Meski debit air sudah turun, Raymond tetap meminta masyarakat untuk waspada. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di hulu DAS Brantas. Terlebih saat ini Indonesia memasuki periode basah sebagai bagian dari pengaruh iklim La Nina. "Selama hujan idengan intensitas tinggi masih terjadi, maka selalu ada resiko banjir," sambungnya. 

Baca Juga: Kota Malang Terdampak Banjir Bandang, 400 Warga Mengungsi

Berita Terkini Lainnya