TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Batu Berharap Tak Sampai Ada PHK Besar-besaran  

Siap bantu para pengusaha untuk hindari PHK

Pasar di sekitar Alun-alun Kota Batu sepi usai ada instruksi pengurangan aktifitas diluar rumah. IDN Times/ Alfi Ramadana

Batu, IDN Times - Tutupnya sejumlah lokasi wisata hingga hotel di Kota Batu berimbas pada nasib karyawan yang tak menentu. Bahkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) cukup terbuka lebar. Kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan dan mendapat respons dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. 

1. Pemkot minta tak ada PHK dari perusahaan

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Pemkot Batu melalui jubir Satgas Covid-19 Kota Batu M Chori berharap tak sampai ada PHK terhadap karyawan. Memang situasinya sulit saat ini, namun Pemkot Batu menilai masih ada cara lain yang bisa diambil. 

"Tentu saja semoga tidak ada PHK. Kalau semisal pengusaha kesulitan membayar hak dari karyawan, silakan berbicara dengan Pemkot Batu. Mungkin nanti ada insentif yang bisa diberikan Pemkot Batu kepada pengusaha untuk menghindari agar tak terjadi PHK," ucap M Chori, Jumat (3/4).

Baca Juga: Antisipasi Corona, Pemkot Batu Libatkan RT/RW untuk Mendata Pendatang

2. Awasi pendatang yang baru tiba di Kota Batu

Pixabay/Geralt

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran corona, pemkot Batu juga sudah menyiapkan lokasi karantina bagi para pendatang. Yakni PSPA Bima Sakti Kota Batu.

Sesuai dengan aturan dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka mereka yang baru tiba di Kota Batu akan dicek kesehatannya dan diisolasi sementara. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para pendatang dalam kondisi sehat dan tak terpapar virus corona. 

"Ini merupakan upaya kami untuk membantu isolasi mandiri. Untuk sementara mereka belum boleh berinterkasi dengan keluarga. Maka dari itu, ini kami fasilitasi," tambahnya. 

3. Kesulitan dapatkan APD

Ilustrasi. Petugas medis menunjukkan APD yang diberikan Pemkot Bekasi (IDN Times/Dini suciatiningrum)

Selain itu, Pemkot Batu saat ini kesulitan mendapatkan alat pelindung diri (APD). Pemkot memang sudah memesan 600 set APD, 1.000 masker, dan 5.000 alat rapid test. Namun, hingga kini pesanan tersebut masih belum datang.

"Uangnya ada tapi barangnya terbatas. Tetapi memang sekarang semua kelengkapan tersebut sudah dalam pesanan," sambung Chori. 

Baca Juga: Pemkot Batu Pesan 600 APD untuk Tenaga Medis

Berita Terkini Lainnya