TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Juli-Desember, 75 Orang Civitas Akademika UB Terkonfirmasi COVID-19 

Mereka terdiri dari mahasiswa hingga dosen

Instagram.com/univ.brawijaya

Malang, IDN Times - Sebanyak 75 orang civitas akademika Universitas Brawijaya terkonfirmasi terpapar COVID-19. Jumlah tersebut merupakan rangkuman yang dilakukan oleh Tim Monitoring Evaluasi Fasilitasi Implementasi (Monevfas) Kampus Tangguh Universitas Brawijaya (UB) selama periode Juli-Agustus. Jumlah tersebut terdiri dari beberapa orang mulai dari mahasiswa, dosen hingga pegawai di lingkungan kampus. 

1. Sebagian dirawat di daerah masing masing

Salah satu gedung Universitas Brawijaya. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Tim Monitoring Evaluasi Fasilitasi Implementasi (Monevfas) Kampus Tangguh Universitas Brawijaya (UB), Unti Ludigdo menyampaikan bahwa sebagain besar dari mereka yang terpapar dirawat di daerahnya masing-masing. Ada juga yang menjalani isolasi mandiri. 

"Total sudah ada 75 orang civitas akademika UB yang terkonfirmasi COVID-19. Jumlah tersebut berdasarkan data yang kami miliki," ujarnya, Kamis (3/12/2020).

2. Jumlah terus bertambah

infokampus.news

Lebih jauh, Unti menyebut bahwa jumlah civitas akademika UB yang terpapar COVID-19 terus bertambah. Dalam satu minggu terakhir ada 10 civitas akademika UB yang terkonfirmasi positif. Jumlah tersebut sudah termasuk dalam database 75 orang yang terpapar COVID-19. 

"Sejumalah tenaga didik dan dosen juga saat ini ada yang sedang dalam perawatan dan isolasi mandiri," imbuhnya. 

Baca Juga: UGM dan Brawijaya Jadi Universitas Paling Favorit Peserta SBMPTN 2020

3. Ada tiga klaster penyebaran COVID-19 di UB

voxpop.id

Berdasarkan data yang ia terima, Unti menyebut bahwa ada tiga klaster yang menjadi penyebaran COVID-19 di Universitas Brawijaya. Tiga klaster tersebut adalah, pelatihan, partnership, serta audit internal dan mutu. Munculnya ketiga klaster tersebut lantaran cukup banyak civitas akademika yang dari luar wilayah. 

"Aktifitas luar tersebut akhirnya menyebabkan terbentuknya klaster pelatihan UB. Hal itu setelah tenaga pendidik di UB mendapatkan tugas pelatihan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di luar lingkungan kampus," katanya. 

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Aliansi Mahasiswa Brawijaya Siap Turun ke Jalan

Berita Terkini Lainnya