TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

GP Ansor Kecam Penghinaan terhadap Wapres Ma'ruf Amin 

Minta MUI agar lebih banyak mengurus umat ketimbang politik

Maruf Amin dalam Rapat Terbatas yang dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (21/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Malang, IDN Times - Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengecam pelaku yang mengedit foto Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin dengan bintang film porno asal Jepang. Aksi yang dilakukan oleh SM, ketua MUI kecamatan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Barat itu dianggap melecehkan martabat wapres.

1. Anggap sebagai upaya adu domba umat

Wapres Ma'ruf Amin rapat Teleconference (Youtube/Wakil Presiden RI)

Ketua GP Ansor Yaqut Choli Qoumas mengatakan, apa yang dilakukan oleh pelaku itu masuk dalam kategori penghinaan. Bahkan, dirinya menyebut bahwa hal ini merupakan upaya untuk memecah belah umat.

Apalagi setelah pelaku diketahui merupakan ketua MUI tingkat kecamatan. Pihak yang seharusnya memberi contoh baik justru menyampaikan ujaran kebencian. 

"Kasus ini menjadi kritik kepada MUI. Apa mungkin seorang ulama justru mengadu domba," katanya di Malang, Senin (5/10/2020). 

Baca Juga: Hina Bupati Tuban, GP Ansor Laporkan Akun Facebook Sai Mo ke Polisi

2. Minta MUI instrospeksi internal

Logo Majelis Ulama Indonesia (MUI) (IDN Times/Mui.or.id)

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini meminta kepada MUI untuk melakukan instrospeksi internal. Supaya kejadian serupa tak lagi terulang pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pelaku dinilai tak menunjukkan rasa hormat kepada pemimpinnya sendiri. 

"Kalau MUI kesulitan mengoordinir anggotanya, ganti saja dengan yang lain," tambahnya.

3. Ansor menilai akhir-akhir ini MUI lebih banyak politis ketimbang mengurus umat

Ilustrasi gedung majelis ulama indonesia MUI (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Di sisi lain, Gus Yaqut menilai jika belakangan MUI justru lebih banyak terlibat dalam politik. Padahal, sebenarnya tugas MUI adalah mengurusi kemaslahatan umat dan harus independen. Tidak perlu terlibat dalam dunia politik yang justru bisa mengganggu stabilitas MUI sendiri. 

"Belakangan MUI justru lebih sering menjadi kompor daripada mendinginkan hubungan umat beragama," sambungnya.

Baca Juga: Pengunggah Kolase Ma’ruf Amin dengan Kakek Sugiono Ditangkap

Berita Terkini Lainnya