TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belum Rutin Hujan, Perum Jasa Tirta I Lakukan Modifikasi Cuaca 

Debit air di beberapa bendungan menurun

Ilustrasi bendungan/Instagram.com/sulistiyoraden

Malang, IDN Times - Memasuki bulan November, kondisi cuaca di Malang Raya masih belum sepenuhnya berubah. Musim hujan yang dinanti belum sepenuhnya datang. Hal itu menyebabkan penurunan debit air di bendungan Sutami. Kondisi tersebut membuat beberapa daerah mengalami kekeringan. 

1. Lakukan modifikasi cuaca

Pengendara sepeda motor menggunakan mantel saat hujan di kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Jakarta akan turun hujan disertai angin kencang hingga Kamis (13/11/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Melihat hal tersebut, Perum Jasa Tirta I melakukan upaya modifikasi cuaca agar hujan bisa segera rutin turun di kawasan Malang Raya. Bekerja sama dengan pihak Skuadron 4 Lanud Abd. Saleh, Kabupaten Malang, Perum Jasa Tirta akan melakukan modifikasi cuaca selama 20 hari ke depan agar hujan bisa rutin turun. Modifikasi cuaca tersebut mulai dilakukan pada Rabu (13/11).

"Kami berharap modifikasi tersebut efektif untuk wilayah Malang Raya. Sehingga air bisa turun dan masuk bendungan," ujar Kepala Perum Jasa Tirta I, Raymond Victor Ruritan, Kamis (14/11/2019). 

2. Penyemaian gunakan Kapur Tohor

Pexels.com/Mike

Untuk proses modifikasi hujan buatan tersebut menggunakan Kapur Tohor. Namun, dalam prosesnya tetap memerlukan awan potensi. Nantinya Kapur Tohor tersebut akan disemaikan di awan tersebut agar bisa menjadi hujan. Sejauh ini hujan di wilayah Malang Raya masih belum sepenuhnya sesuai harapan. 

"Kalau ada awan dan ada potensi semai maka akan disemai," imbuh Raymond. 

Baca Juga: Hangatnya Pas Temani Musim Hujan, Ini 5 Resep Olahan Jahe ala Yummy

3. Akan terus dilakukan sampai debit air stabil

Ilustrasi bendungan. (IDN Times/Dhana Kencana)

Sejauh ini, debit air di bendungan Sutami memang mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan musim kemarau panjang yang melanda kawasan Malang Raya. Oleh karena itu, agar tidak semakin menurun, modifikasi tersebut dilakukan. Apalagi bendungan Sutami merupakan salah satu penyuplai kebutuhan air baku di wilayah Malang Raya. Estimasi 20 hari tersebut cukup untuk menambah debit air. 

"Modifikasi cuaca ini kami lakukan sampai debit air di Bendungan Sutami normal," sambungnya. 

Baca Juga: BMKG: Ada 2.140 Gempa Susulan di Ambon Sejak 26 September 2019

Berita Terkini Lainnya