Usai Operasi Amputasi, Korban Bully di Malang Masih Trauma

Keluarga fokus pulihkan trauma MS

Malang, IDN Times - Kejadian tak menyenangkan harus dialami MS (13) siswa SMPN 16 Kota Malang harus menjalani operasi amputasi. Amputasi dilakukan lantaran ujung jari tengah tangan kanan MS tak berfungsi setelah menjadi korban bullying atau perundungan dari tujuh rekannya. Operasi amputasi sendiri dilakukan pada Selasa, 4 Februari 2020. Selama kurang lebih tiga jam operasi dilakukan dan berhasil dengan baik. 

1. Alami trauma karena harus diamputasi

Usai Operasi Amputasi, Korban Bully di Malang Masih TraumaIlustrasi bullying. IDN Times/Mia Amalia

Kondisi tersebut membuat MS merasa trauma. Bahkan usai siuman pasca operasi amputasi, MS terus menangis. Hal itu disampaikan oleh paman korban, Taufik. Ia menjelaskan bahwa keponakannya terus menangis sejak malam hingga pagi.

"Kami hanya bisa berusaha menenangkan dia. Tetapi Dia baru berhenti menangis ketika sudah pagi," kata Taufik, Rabu, (5/2) malam. 

2. Berjuang keras pulihakan psikologis MS

Usai Operasi Amputasi, Korban Bully di Malang Masih TraumaSiswa SMP 16 Kota Malang sedang berolahraga. IDN Times/ Alfi Ramadana

Kini usai operasi, pihak keluarga memilih untuk fokus mengembalikan psikologi MS. Terutama untuk mengembalikan mentalnya agar segera bisa bangkit kembali. Apalagi tindakan amputasi itu harus diambil setelah MS mendapat perundungan dari rekan-rekanya sesama siswa SMPN 16 Kota Malang. Bahkan tak hanya sekali, MS mendapat perlakukan tak menyenangkan dari ketujuh temanya beberapa kali. 

"Pastinya dia mengalami trauma atas kejadian ini. Keluarga kini coba untuk mengembalikan kepercayaan dirinya agar bisa kembali pulih. Sebab, secara psikologis dia shock atas kejadian ini," tambahnya. 

3. Berharap polisi bisa berlaku obyektif

Usai Operasi Amputasi, Korban Bully di Malang Masih TraumaKapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, pihak keluarga saat ini lebih memilih menyerahkan semua proses hukum kepada polisi. Taufik juga berharap polisi bisa berlaku obyektif atas kasus ini. Agar nantinya keputusan yang diambil atas kasus ini bisa menjadi yang terbaik untuk semua pihak. Sebab, keponakanya memang cukup pendiam dan jarang menceritakan kejadian yang dialaminya kepada keluarga. 

Baca Juga: Jari Siswa Korban Bully di Malang Harus Diamputasi

4. Bersyukur dapat banyak bantuan

Usai Operasi Amputasi, Korban Bully di Malang Masih TraumaIlustrasi bullying. IDN Times/Mia Amalia

Di sisi lain, Taufik mengaku sangat berterima kasih atas simpati sejumlah warga Kota Malang. Menurutnya, biaya medis yang dikeluarkan untuk perawatan MS memang cukup besar. Namun beruntung adala banyak bantuan datang. Sehingga pihak keluarga bisa lebih ringan bebanya untuk bisa membayar kebutuhan medis korban.

"Kami berterima kasih banyak dengan pihak yang perhatian dengan kasus ini. Ini juga cukup meringkankan bagi kami,” pungkasnya. 

Baca Juga: Kasus Perundungan Siswa, Kepala SMPN 16 Kota Malang Dijatuhi Sanksi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya